DPR Papua
DPR Papua Sebut MBG Hidupkan Ekonomi Nelayan-Pengusaha Ayam Petelur Biak
“MBG ini memberikan dampak positif bagi nelayan dan juga pengusaha ayam petelur lokal. Salah satu program strategis nasional
Penulis: Fiona Sihasale | Editor: Marius Frisson Yewun
Ringkasan Berita:Anggota Komisi II DPR Provinsi Papua, Johanes M. Wakum, menilai sektor perikanan Biak Numfor sangat penting mendukung program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).MBG berdampak positif menggerakkan ekonomi lokal, terutama bagi nelayan, karena ikan menjadi salah satu sumber protein utama dalam program tersebut. Ia juga menyoroti perlunya dukungan Pemda bagi pengusaha ayam petelur lokal untuk mengatasi kendala produksi agar pasokan MBG stabil.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Fiona Sihasale
TRIBUN-PAPUA.COM, BIAK NUMFOR - Anggota Komisi II DPR Provinsi Papua, Johanes M. Wakum menilai sektor perikanan di Biak Numfor memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah.
Menurutnya, program strategis nasional tersebut tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi anak, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku usaha ayam petelur.
Baca juga: Pemkab Jayawijaya Gandeng Dosen Uncen Bahasa Masalah Drainase Meluap
“MBG ini memberikan dampak positif bagi nelayan dan juga pengusaha ayam petelur lokal. Salah satu program strategis nasional yang menghidupkan sebagian besar aspek baik ekonomi, pendidikan, tetapi juga kesehatan anak-anak,” ujar Johanes Wakum saat ditemui disela-sela kunjungan kerjanya di Biak, Rabu, (12/11/2025).
Ia menjelaskan, khusus di Kabupaten Biak Numfor, potensi perikanan menjadi salah satu sumber protein utama dalam program MBG.
“Protein paling tinggi yang ada dalam program MBG ini salah satunya adalah dari ikan, sehingga ini menjadi peluang baik bagi nelayan di Biak Numfor maupun Papua secara keseluruhan,” ungkapnya
Baca juga: Owen Berencana Rombak Persipura Hingga Renovasi Mandala dan Tiket Gratis
Selain hasil perikanan, telur ayam juga menjadi salah satu bahan pokok penting dalam pelaksanaan MBG. Namun, Johanes menilai masih adanya kendala pada sistem produksi ayam petelur sehingga membutuhkan perhatian pemerintah daerah.
“Yang menjadi kendala bagi pengusaha ayam petelur adalah sistem produksi. Karena itu, dibutuhkan dukungan pemerintah daerah agar dapat mengimbangi permintaan konsumen sehingga program MBG tetap berjalan stabil,” imbuhnya
Baca juga: DPRK-Pemkab Biak Sahkan APBD 2026, Defisit Anggaran Rp49,5 Miliar
Ia pun mendorong para nelayan dan pengusaha ayam petelur di Biak Numfor agar terus semangat dalam menjalankan usaha serta mendukung pelaksanaan program MBG demi peningkatan gizi dan kesejahteraan masyarakat di Papua khususnya Biak Numfor.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/sadsadmasdkadjadlasdjskldsjakdsad.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.