ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Jayawijaya

Pemkab Jayawijaya Gandeng Dosen Uncen Bahasa Masalah Drainase Meluap

Diketahui kegiatan tersebut dilakukan untuk penyusunan Masterplan Drainase di Kota Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya

Penulis: Amatus Hubby | Editor: Marius Frisson Yewun
Tribun-Papua.com/Amatus Huby
BANJIR DI WAMENA - Wakil Bupati Jayawijaya, Ronny Elopere saat membuka pertemuan antara DPUPR dan Uncen di Grand Baliem Hotel pada Kamis (14/11/2025). Pertemuan itu membahas masalah banjir yang sering terjadi di Wamena akibat saluran pembuangan tidak efektif. 
Ringkasan Berita:Pemkab Jayawijaya bersama dosen Uncen membahas penyusunan Masterplan Drainase Kota Wamena (Ibu Kota Papua Pegunungan) pada Kamis,(14/11/2025).
 
Wabup Ronny Elopere mengapresiasi inisiatif ini karena wilayah Wamena sering dilanda banjir akibat curah hujan tinggi dan saluran air tersumbat. Masterplan ini penting untuk mengantisipasi banjir ke depan, sementara pengerjaan fisik direncanakan berjalan pada tahun 2026.

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Amatus Huby 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAWIJAYA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan melalui DPUPR bersama dosen Universitas Cenderawasih (Uncen) bahas drainase di Kota Wamena. Kegiatan berlangsung di Hotel Grand Baliem Hotel pada Kamis, (14/11/2025).

Diketahui kegiatan tersebut dilakukan untuk penyusunan Masterplan Drainase di Kota Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya dan Provinsi Papua Pegunungan.

Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membantu pemerintah daerah, karena daerah-daerah di Wamena ini merupakan daerah yang sering terkena banjir, dengan cuaca yang tidak menentu.

Baca juga: Owen Berencana Rombak Persipura Hingga Renovasi Mandala dan Tiket Gratis

"Sehingga kami sangat memberikan apresiasi kepada teman-teman dinas PUPR dan Uncen yang telah berinisiatif membantu kami untuk membahas masterplan drainase," katanya. 

Wamena sering mengalami banjir jika curah hujan tinggi atau sedang. Banjir, genangan air terjadi akibat saluran air atau parit tersumbat sampah yang dibuang oleh masyarkat.

"Pada Desember ke depan ini, curah hujan sangat tinggi, sehingga kegiatan sangat membantu kami untuk mengantisipasi. Tapi untuk kegiatan fisiknya itu mungkin akan berjalan di tahun 2026, sekarang ini hanya perencanaan master plan yang mereka membantu kami," ujarnya.

Baca juga: DPRK-Pemkab Biak Sahkan APBD 2026, Defisit Anggaran Rp49,5 Miliar

Pemerintah daerah memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Uncen atas kontribusi yang diberikan ini.(*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved