Bank Indonesia Komitmen Kendalikan Inflasi Papua Lewat GNPIP 2025

Ringkasan Berita:

• Stabilitas Harga Terjaga: Inflasi Kota Jayapura (Okt 2025) tercatat 0,53 persen, jauh di bawah target nasional 2,5 persen, berkat sinergi kuat BI dan TPID.
• Aksi GNPIP Konkret: Komitmen kendalikan inflasi diwujudkan melalui 402 kali Gerakan Pangan Murah (GPM) dan pemberian bantuan untuk meningkatkan produksi pangan lokal.
• Kesiapan Stok Nataru: Stok pangan utama jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) dipastikan aman, didukung hasil panen positif dari kelompok tani binaan BI.

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com,Taniya Sembiring 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Faturachman, menegaskan komitmen kuat BI bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dalam menjaga stabilitas harga pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Papua 2025.

Faturachman menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir dan berpartisipasi dalam menjaga inflasi Papua tetap rendah dan stabil.

Baca juga: 18 Kantor Imigrasi Baru Segera Beroperasi di Sejumlah Provinsi

“Inflasi Kota Jayapura pada Oktober 2025 tercatat sebesar 0,53 persen (yoy), jauh di bawah target nasional 2,5±1 persen (yoy). Capaian ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi seluruh pihak yang tergabung dalam TPID serta dukungan masyarakat,” kata Faturachman dalam sambutan pada Kamis sore, (13/11/2025). 

Ia mengingatkan bahwa keberhasilan tersebut patut disyukuri, mengingat pada September 2022 inflasi Papua sempat mencapai 8,62 persen (yoy) sebelum berhasil ditekan secara konsisten sejak 2023.

Faturachman juga memaparkan sejumlah langkah konkret yang telah dilakukan BI Papua sepanjang tahun 2025.

Baca juga: Mahasiswa Desak Negara Hentikan Operasi Militer di Yahukimo: Tarik Pasukan dari Daerah!

Hingga Oktober, BI dan TPID telah melaksanakan 402 kali Gerakan Pangan Murah (GPM), termasuk 273 kali di Provinsi Papua dengan melibatkan rumah ibadah. 

BI juga menyalurkan berbagai sarana pertanian seperti cultivator, alat penggilingan padi mobile (RMU), kendaraan roda tiga, hingga perangkat digital farming untuk delapan kelompok tani dan nelayan.

“Menjelang Natal dan Tahun Baru, komoditas seperti beras, bawang merah, cabai, tomat, daging ayam, dan tiket pesawat menjadi perhatian utama. Namun berdasarkan pantauan, stok pangan di Kota Jayapura dan sekitarnya dalam kondisi aman,” jelasnya.

Baca juga: Libas Persipal Palu 3-0, Rahmad Darmawan Tegaskan Persipura Jayapura Masih Berproses

Dari sisi produksi, BI Papua mencatat potensi panen positif 4 ton cabai merah, 55 ton bawang merah, dan 18 ton padi dari kelompok tani binaan di Jayapura dan Keerom.

Selain itu, ada tambahan 25 ton cabai dari Papua Selatan dan Papua Tengah yang diharapkan memperkuat ketahanan stok pangan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Dalam rangka memperkuat edukasi publik, BI Papua turut melibatkan generasi muda (Gen Z) melalui lomba konten edukatif berbahasa daerah dan karya tulis ilmiah tentang inflasi, serta kegiatan capacity building bersama media massa.

Baca juga: Komitmen Astra Motor: Siswa SMK 3 Jayapura Tuntas PKL Teknik Motor

Kegiatan GNPIP Papua 2025 juga dimeriahkan dengan talkshow “Bincang Ketahanan Pangan: Petani Garda Membangun Negeri”, pameran produk UMKM, serta partisipasi 13 kelompok tani, 4 distributor sembako, dan 15 pelaku UMKM makanan dan minuman.(*)