KKB Papua
Minta ASN Bertahan di Beoga Pasca-penembakan KKB, Bupati Puncak: Sampai Kondisi Aman Baru Keluar
Bupati Puncak Willem Wandik meminta aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai kontrak untuk tetap bertahan di Distrik Beoga.
Ia memperkirakan, kios-kios itu hanya bisa memiliki stok makanan untuk tiga sampai empat hari ke depan.
"Kalau dijual ke masyarakat semua tinggal tiga sampai empat hari lah," kata dia.
Tembakan dari KKB
Stok makanan yang menipis itu disebabkan belum adanya pesawat yang bisa masuk ke Bandara Beoga.
KKB, kata dia, masih melepaskan tembakan ke arah Koramil Beoga dari arah bandara.
Baca juga: Kesulitan Penerbangan Pasca-teror KKB, 46 Warga Puncak Belum Dievakuasi dari Beoga
"Tadi terakhir jam 10 mereka masih tembak sekitar empat kali lalu sempat dibalas oleh aparat, tapi itu cuma gertakan saja," kata dia.
KKB itu diduga berada di wilayah ketinggian yang terletak di ujung bandara. Dari posisi itu, KKB memiliki jarak tembak cukup dekat ke pesawat terbang yang hendak mendarat di Beoga.
"KKB ada di Gunung Yakobra, Kampung Julugoma, itu ada di ujung bandara. Jadi kalau pesawat masuk, mau dari barat atau timur, nanti tetap pintu masuknya lewat utara, itu ada cekungan makanya tetap pesawat akan merendah, di situlah kesempatan KKB tembak, paling aman itu pakai helikopter," kata Ali Akbar.
Ali Akbar berharap tambahan pasukan segera tiba ke Beoga, sehingga pengamanan area bandara bisa dilakukan.
"Kecuali ada penebalan pasukan untuk kuasai sebelah (ujung bandara) baru kita bisa nyatakan aman dan pesawat bisa masuk," kata dia.
Sebelumnya, situasi keamanan di Beoga mendadak tidak kondusif setelah KKB pimpinan Sabinus Waker berulah di lokasi tersebut.
Baca juga: Perjalanan KKB Papua, Berawal Rencana Serang Freeport, Beralih ke Intan Jaya lalu Bergeser ke Puncak
Mereka menembak seorang guru yang sedang menjaga kios di rumahnya di Kampung Julugoma pada Kamis (8/4/2021) sekitar pukul 09.30 WIT.
Guru bernama Oktovianus Rayo itu tewas setelah menderita dua luka tembak di rusuk kanan.
Pada sore harinya, KKB juga membakar tiga ruang SMAN 1 Beoga.
Aksi mereka tak berhenti sampai di situ. Mereka juga menembak seorang guru matematika SMPN 1 Beoga, Yonatan Randen pada Jumat (9/4/2021).