ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

PILKADA YALIMO PAPUA

John Wilil Protes Putusan MK Terkait Diskualifikasi

Calon Wakil Bupati Yalimo, John Wilil protes putusan PHPU dari Mahkama Konstitusi (MK)

Istimewa
Situasi pembakaran perkantoran dan fasilitas lainnya di Kabupaten Yalimo, Papua, Selasa (29/6/2021) 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Calon Wakil Bupati Yalimo, John Wilil protes putusan PHPU dari Mahkama Konstitusi (MK).

Keputusan itu bernomor : 145/PHP.BUP-XIX/2021yang di ajukan rivalnya, Lakius Peyon – Nahum Mabel.

John Wilil menyebut Keputusan MK hari ini bukan menyangkut pelanggaran Pilkada di Kabupaten Yalimo, melainkan tindak pidana.

"MK bukan urus pidana tapi urus perkara. Apalagi pasangan saya dan Erdi Dabi sudah diputuskan bebas dari tuntutan hukum, bahkan sudah menjalani penahanan selama 4 bulan," kata John kepada awak media ketika dikonfirmasi Tribun-Papua.com dari Jayapura, Selasa (29/6/2021) malam.

Baca juga: Massa Bakar Sejumlah Kantor Pemerintah di Yalimo, DIduga Tak Terima Putusan MK

Dia menyebutkan, keputusan ini menyebabkan terjadinya masalah baru antar masyarakat di Kabupaten Yalimo.

"Kamis, saya akan bertemu Wakil Presiden di Jakarta, dan memberi sikap penolakan atas kelompok pendukung yang berimbas pada pembakaran fasilitas pemerintahan," ujarnya.

Menurut John, ia tak bisa menahan emosi massa.

Baca juga: BREAKING NEWS : Kapolda : Besok, Polda Papua Kirim 2 SST Brimob ke Yalimo

"Saya sebenarnya sudah menahan masyarakat, tapi kemarahan masyarakat sangat besar, sudah dua kali menang mutlak tapi selalu dipermasalahkan," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS : Tolak Putusan MK, Ini Beberapa Kantor yang Dibakar Massa di Yalimo

Sebelumnya, Selasa (29/06/2021) sore, sekelompok massa yang diduga pendukung Erdi Dabi-John Wilil membakar beberapa kantor pemerintahan dan fasilitas lainnya di Yalimo.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, beberapa kantor yang dibakar massa yakni Kantor KPU, Bawaslu, Dinas Kesehatan, Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK), Bank Papua, Kantor Dinas Perhubungan dan sejumlah kios milik masyarakat.

Tak hanya itu, massa juga menutup sejumlah akses jalan masuk ke Elelim, ibukota Kabupaten Yalimo.

"Saya sudah sampaikan itu di group whats App Info Papua, agar pak Kapolda tidak gegabah turunkan pasukan disana, itu pelampiasan emosi. Saya bisa kontrol," tambah Jhon. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved