PILKADA YALIMO
Pascaaksi Anarkis dan Pembakaran Kantor Pemerintahan, Brimob Polda Papua Tiba di Yalimo
Sempat terkendala, akhirnya perbantuan Brimob Polda Papua tiba di Kabupaten Yalimo, Kamis (1/7/2021) kemarin.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Perbantuan personel Brimob Polda Papua telah tiba di Yalimo sejak Kamis (1/7/2021) siang.
Kabag Ops Polres Yalilmo AKP Agus Tianto ketika dikonfirmasi menjelaskan saat ini personel bantuan masih berstatus stand by di Polres.
Baca juga: Ratusan Warga Yalimo Masih Takut Kembali Pasca-kerusuhan, Aparat: Kita akan Kirim Pasukan Lagi
“Masih stand by, kami akan melakukan pembagian tugas pengamanan,” jelasnya.
Kata Agus, nantinya fokus pengamanan yakni objek vital pemerintahan.
Baca juga: Aktivitas Pemerintah dan Masyarakat di Yalimo masih Lumpuh Total
“Kantor Bupati, Bandara, serta titik pengungsian warga,” cetusnya.
Jumlah perkuatan yang ada di Yalimo, menurutnya sangat kurang.
Baca juga: Massa Palang Bandara, Polda Papua Batal Kirim Pasukan Brimob Ke Yalimo
“Total personil hanya 90, itu termasuk BKO dari Polda dan TNI,” cetusnya.
Ditanyakan apakah akan minta perbantuan, kata dia sulit, mengingat akses Yalimo terputus.
“Jalan masuk Yalimo baik dari Jayapura dan Wamen dipalang ribuan orang,” tuturnya.
Meski situasi berangsur kondusif, namuan tidak menutup kemungkinan akan terjadi gejolak susulan.
“Massa dalam jumlah besar ada duduk di dua titik, dan itu dalam jumlah besar,” bebernya.
Diketahui sedikitnya ada 7 kantor pelayanan pemerintah dibakar oleh masa pendukung salah satupasangan calon.
Gedung yang menjadi sasaran yakni kantor Penyelenggaran Pemilu, Kantor KPU, Bawaslu, dan kantor Gakkumdu.
Sementara Kantor Pemerintahan yakni Gedung DPRD, Dinas Kesehatan, BPKM, dan Kantor Dinas Perhubungan termasuk Kantor bank Papua ludes terbakar.
Selain pembakaran kantor penyelenggaraan Pemilu, dan Pemerintah serta Kantor perbankan, massa juga melakukan aksi blokade jalan utama Elelim, ibukota Yalimo.
Masyarakat khususnya pendatang memilih meninggalkan rumah dan berlindung di kantor kepolisian setempat guna mengatisipasi amuk massa.