Jadi Target Pembakaran, Aparat Jaga Ketat Kantor Bupati Yalimo

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Mengantisipasi aksi anarksi susulan, personel Brimob Polda Papua disiagakan dititik objek vital di Kabupaten Yalimo, sejak Kamis (1/7/2021) kemarin.

Kabag Ops Polres Yalimo AKP Agus Tianto menjelakan BKO Brimob akan disiapkan untuk mengamankan dua titik objek vital mengingat akan menjadi target pembakaran oleh massa.

Baca juga: Pascaaksi Anarkis dan Pembakaran Kantor Pemerintahan, Brimob Polda Papua Tiba di Yalimo

“Kantor Bupati dan Bandara jadi fokus pengamanan,” terangnya saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Jumat (2/7/2021) siang.

Selain kantor Bupati dan Bandara, titik kumpul pengungsian warga juga dijaga.

“Pos-pos pengungsian juga dijaga,” ucapnya.

Ia pun menerangkan hingga saat ini kantor pemerintahan tersisa hanyalah Kantor Bupati.

“Semua kantor dinas rusak dan habis terbakar pascaaksi anarkis,” ungkapnya.

Meski berangsur kondusif, namun kata dia ribuan massa masih menduduki beberapa titik di Elelim Ibukota Yalimo.

Baca juga: Aktivitas Pemerintah dan Masyarakat di Yalimo masih Lumpuh Total

“Ada dua titik massa dengan jumlah besar dan kami sedang antisipasi aksi susulan,” ungkap Agus.

Mantan Kasat Narkoba Polres Jayapura Kota ini menerangkan aktifitas perekonomian lumpuh total.

“Masyarakat masih takut berktifitas, Yalimo lumpuh,” unjar Agus.

Baca juga: Legislatif Minta TNI/Polri Tindak Tegas Pelaku Dibalik Pembakaran Kantor di Yalimo

Diketahui sedikitnya ada 7 kantor pelayanan pemerintah dibakar oleh masa pendukung salah satu pasangan calon.
Gedung yang menjadi sasaran yakni kantor Penyelenggaran Pemilu, Kantor KPU, Bawaslu, dan kantor Gakkumdu.

Sementara Kantor Pemerintahan yakni Gedung DPRD, Dinas Kesehatan, BPKM, dan Kantor Dinas Perhubungan termasuk Kantor bank Papua ludes terbakar.

Baca juga: Kapolda Papua Perintahkan Polres Ungsikan Warga agar tidak jadi Korban Aksi Anarkis di Yalimo

Selain pembakaran kantor penyelenggaraan Pemilu, dan Pemerintah serta Kantor perbankan, massa juga melakukan aksi blokade jalan utama Elelim, ibukota Yalimo.

Masyarakat khususnya pendatang memilih meninggalkan rumah dan berlindung di kantor kepolisian setempat guna mengatisipasi amuk massa.