ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Puluhan Oximeter Dipinjamkan secara Gratis oleh Pasutri di Malang untuk Pasien Covid-19 yang Isoman

Oximeter adalah alat untuk mendeteksi tingkat oksigen dalam darah manusia tanpa merasakan sakit.

Editor: Claudia Noventa
news.pindula.co.zw
Ilustrasi - Kini, sepasang suami istri, yakni Johanes Aditya Sanjaya (38) dan Theresia Sulistiowati (36), meminjamkan puluhan oximeter bagi warga yang sedang isoman. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia membuat beberapa alat medis menipis, termasuk oximeter.

Oximeter adalah alat untuk mendeteksi tingkat oksigen dalam darah manusia tanpa merasakan sakit.

Warga yang terpapar Covid-19 pun kesulitan untuk mendapatkannya, terutama untuk mereka yang menjani isolasi mandiri (isoman).

Kini, sepasang suami istri, yakni Johanes Aditya Sanjaya (38) dan Theresia Sulistiowati (36), meminjamkan puluhan oximeter bagi warga yang sedang isoman.

Penggunaan alat ini meningkat seiring lonjakan kasus aktif Covid-19 di Tanah Air beberapa waktu terakhir.

Johanes Aditya Sanjaya (38) dan Theresia Sulistiowati (36), warga Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meminjamkan puluhan oximeter bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman), Selasa (27/7/2021).
Johanes Aditya Sanjaya (38) dan Theresia Sulistiowati (36), warga Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meminjamkan puluhan oximeter bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman), Selasa (27/7/2021). (KOMPAS.COM/IKA FITRIANA)

Baca juga: Fakta Viral Video Balita Perempuan Usia 2 Tahun Dicekoki Miras, Pelaku Kakak Laki-lakinya

Baca juga: Banyak Penderita Covid-19 yang Cemas dan Bingung saat Isoman, Para Dokter Buat Aplikasi Isoman

Johanes menceritakan, ada 50 oximeter yang siap dipinjamkan secara gratis.

Pasien cukup menunjukkan KTP dan surat keterangan sedang isoman kepadanya, lalu mengambil di tokonya di kompleks Ruko Valencia Blok B1 Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Datang saja ke toko dengan membawa syarat KTP dan surat isoman. Boleh dipinjam sesuai kebutuhan, asal dirawat dengan baik," kata Johanes saat ditemui awak media, di tokonya, Selasa (27/7/2021).

Johanes dan istrinya tergerak untuk meminjamkan oximeter kepada pasien yang isoman.

Apalagi akhir-akhir ini ia mendengar dan membaca banyak pasien yang meninggal dunia saat sedang isoman. 

Mayoritas pasien masih awam jika selama isoman kadar oksigen darah harus selalu dicek.

Selain itu, banyak pasien yang tidak memiliki oximeter dan minim informasi tentang ketersediaan alat ini.

Padahal alat ini penting untuk selalu mengecek kadar oksigen darah, karena sering kali tubuh pasien tidak menunjukkan gejala atau tanda apa pun ketika kadar oksigen berkurang.

"Saya baca dan mendengar berita, banyak warga yang meninggal saat sedang isoman. Mereka sesak napas dan tidak segera mendapatkan oksigen. Itu karena mereka tidak tahu kadar oksigen dalam darah yang bisa dilihat melalui oximeter," ujar Johanes.

Baca juga: Update Virus Corona di Papua dan Papua Barat Hari Ini Selasa 27 Juli 2021: Total Kasus Capai 43.362‬

Menurut Johanes, tidak sedikit pula pasien yang sadar akan oximeter tapi tidak mampu membeli karena kondisi ekonomi. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved