Pembakaran Mapolsek Nimboran
Pascapembakaran Polsek Nimboran, Kapolda Papua Akan Evaluasi Anggota Polri
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan akan mengevaluasi anggota Polri di tanah Papua pasca pembakaran Polsek
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Pascaaksi pembakaran Mapolsek Nimboran, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri menegaskan akan mengevaluasi anggota Polri di tanah Papua.
“Saya selaku kapolda memohon maaf, jika langkah anggota kami kemarin ada yang berlebihan, kami minta dukungan dan pengertian warga. Kami akan lakukan langkah tegas dan evaluasi menyeluruh,” kata Selasa (3/8/2021).
Kapolda juga melakukan peninjauan terhadap Mapolsek Nimboran yang dibakar warga.
Baca juga: Herman Yoku: Kemerdekaan Indonesia Adalah Kemerdekaan Papua, Karena Papua Juga Indonesia
Usai pertemuan, Kapolda Fakhiri menegaskan akan ada evaluasi menyeluruh kepada anggota Polri di tanah Papua.
Kapolda menyampaikan oknum anggota yang melakukan penembakan akan menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Papua.
Baca juga: Jenderal Polisi Bintang 3 Masuk Enam Besar Pencalonan Wagub Papua
Jika tak sesuai prosedur tindakan tegas tentu akan diambil.
“Kami akan lakukan pemeriksaan kepada anggota yang terlibat, termasuk prosedur pengamanan saat kejadian itu berlangsung juga akan dilakukan,” bebernya.
Bangunan polsek yang hangus terbakar akan dibangun kembali dengan melibatkan warga masyarakat termasuk mereka yang melakukan pembakaran.
Baca juga: Pascapembakaran Polsek, Situasi Nimboran Kondusif, Aparat Gabungan Tetap Siaga
“Kami sudah berkomunikasi dengan kepala kampung dan dewan adat, nanti libatkan anak-anak kita yang membakar kemarin untuk membangun, supaya ada pelayanan kepolisian di sini,” ujarnya.
Diketahui, kejadian pembakaran Polsek Nimboran dipicu penembakan yang dilakukan oknum anggota Polsek Nomboran saat membubarkan sekelompok pemuda yang melakukan pemalakan.
Anggota terpaksa melakukan tindakan tegas lantaran pemuda yang didug dipengaruhi minuman keras melakukan penyerangan menggunakan sebuah besi linggis kepada petugas.
Baca juga: Kejaksaan Telusuri Keberadaan Mobil Dinas Siluman Milik Tersangka Eks Bupati Keerom
Akibat aksi nekat itu, seorang pemuda Frederik Sem (22) terkena rekosit di bagian kepala.
Lantaran simpang siur informasi yang menyebutkan Frederik Sem (22) tewas, warga sekitar secara spontanitas melakukan penyerangan dan pembakaran Polsek Nimboran.