Wisata dan Kuliner
Waroenk Kombrof Pekerjakan Sebagian Besar Anak Papua, Ester: Kitorang Bisa!
Kebanyakan pekerja di tempat tersebut merupakan tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan ada yang putus sekolah.
Penulis: Zaneta Chrestella Mirino | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Tirza Bonyadone
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Waroenk Kombrof di Pantai Hamadi, Kota Jayapura, memperkerjakan lebih dari delapan karyawan asli Papua dengan latar belakang yang cukup beragam.
Ini untuk membantu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua.
Kebanyakan pekerja di tempat tersebut merupakan tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan ada yang putus sekolah.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk dorongan kepada anak muda Papua untuk bisa mandiri sejak muda.
Baca juga: Bupati Yahukimo Akan Tutup Tambang Emas Ilegal di Distrik Seradala
Pemilik usaha Waroenk Kombrof, Ester Maitindom (40), mengatakan, bukan tanpa alasan mereka mempekerjakan anak muda ini.
Keinginan tak muluk-muluk, hanya ingin generasi muda Papua maju.
“Anak-anak muda Papua itu punya potensi dan daya juang yang tinggi, sehingga kami memilih mempekerjakan mereka tanpa harus ada syarat lebih seperti dunia perkantoran,” ungkapnya kepada Tribun-Papua.com, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Waroenk Kombrof, Perkenalkan Papua Melalui Makanan Lokal
Ia menambahkan, SDM Papua bisa maju jika semua pengusaha lokal tetap memberdayakan SMD orang asli.
“Kalau anak-anak kita bisa, kenapa harus cari dari luar. Toh tinggal diajarkan bagaimana cara masak, memotong, membuat dan hal lainnya,” katanya.
Ester juga mengatakan, anak Papua bila diberikan kesempatan dan dipercayakan, mereka bisa menjadi lebih maju dan mandiri.
Baca juga: Kaya Zat Besi, Ini Segudang Manfaat Bayam Merah
“Saya dan suami sejak awal memang sudah berpikir, bahwa yang kerja harus anak lokal dan bertekad menjadikan mereka mampu di berbagai bidang,” tegas istri dari Enrico Kondologit (40).
Harapan lainnya, anak-anak yang ia pekerjakan dapat melihat peluang lain yang positif.
“Siapa tahu ke depannya mereka bisa buka cafe khas Papua dan mempekerjakan orang lokal juga, saya jamin SDM cepat mengalir dan anak Papua semakin di depan,” pungkas wanita yang hingga kini aktif ASN di Bappeda Provinsi Papua.
Ia juga meminta karyawan untuk bisa mengembangkan diri, belajar, berusaha dan mengurus kafe tersebut.