ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Covid 19 Papua Barat

Kapolri Minta Pendekatan Adat Istiadat, Ajak Warga Papua Barat Isolasi di Isoter

Upaya menggeser isoman ke isoter perlu dilakukan secara maksimal dengan bantuan Pemda, seluruh tokoh masyarakat dan tokoh ada.

Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Ri
Tribun-Papua.com/Safwan A Raharusun
KUNKER - Panglima TNI dan Kapolri saat berbincang bersama Wali Kota Sorong Lambert Jitmau, dalam kunjungan kerjanya ke Papua Barat, Sabtu (28/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Nadila Larajina

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta untuk menerapkan pendekatan kearifan lokal atau menyesuaikan dengan adat istiadat setempat.

Hal ini untuk, mengajak warga Papua Barat yang terpapar covid-19, mau karantina di Isolasi Terpusat (Isoter).

Baca juga: Ini Kata Kapolri Soal Pengamanan dan Prokes di PON XX Papua Nantinya

Sigit menambahkan, pendekatan itu harus dilakukan oleh personel TNI, Polri bersama Pemda bersinergi dengan elemen masyarakat setempat.

"Upaya menggeser isoman ke isoter perlu dilakukan sscara maksimal dengan bantuan Pemda, seluruh tokoh masyarakat dan tokoh adat," kata Sigit, saat memimpin rapat bersama Forkopimda Papua Barat, Sabtu (29/8/2021).

Lanjut Sigit, perlu penjelasan secara baik dengan menyesuaikan adat istiadat setempat.

Baca juga: Rapat Kesiapan PON XX Bersama Forkopimda, Kapolri: Perlu Langkah Extraordinary Cegah Covid-19

Sigit juga memaparkan tingkat isolasi mamdiri di Papua Barat, saat ini tercatat 411 kasus atau 82 perssn dari kasus aktif.

Sedangkan, kasus isoter di Papu Barat saat ini, telah tersedia 13 lokasi, dengan kapasitas 855 tempat tidur.

Dari jumlah itu, 19 telah terpakai dan 836 masih belum terpakai.

Sigit menuturkan, sosialisasi kepada masyrakat untuk menjalani isoter harus lebih kuat.

Baca juga: Terparkir di Garasi, Lima Bus Pemda Nabire di Papua Terbakar

Menurutnya, isoter yang tersedia sudah dilengkapi dengan fasilitas memadai dan mendapatkan pemgawasan dari tenaga kesehatan.

Tambah Sigit, dengan begitu tingkat kesembuhan akan semakin tinggi.

Serta, menjauhkan keluarga dan rekan-rekan lainnya dari penyebaran virus corona.

Baca juga: Rumah Kajati Papua Didatangi Puluhan Orang, Pertanyakan Kasus Victor Yeimo

"Tetap lebih diutamakan isolasi atau karantina di Isoter karena di bawah pengawadan tenaga medis," lanjutnya.

Jenderal bintan empat itu juga, mendorong Forkopimda Mimika melakukan strategi pengadilan covid-19.

Baca juga: Spesialis Curanmor Bagai Kucing Basah di Hadapan Polisi

Sigit berharap, Forkopimda bersama masyarakat terus mempertahankan tren penyebaran virus corona.

Hal ini karena, dari 34 provinsi di Indonesia, Papua Barat menjadi wilayah yang oaling sedikit kasus aktif skala nasional.(*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved