ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Direncanakan Matang dengan Rekrut 3 Anggota, Perampokan Toko Emas Didalangi Residivis Buronan Polisi

Polisi akhirnya menangkap seluruh pelaku perampokan di dua toko emas pasar tradisional Simpang Limun, Medan, Sumatera Utara.

Editor: Claudia Noventa
KOMPAS.COM/DEWANTORO
Polisi memasang garis polisi di sekitar lokasi perampokan toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun, Medan pada Kamis (26/8/2021) siang. 

Kemudian, tersangka Hendri di rumah orangtuanya di Dairi. Emas hasil kejahatan itu disimpan oleh Hendri di atas plafon rumah.

Emas itu sempat juga dipindahkan oleh paman Hendri di dalam tanah di belakang rumahnya. Namun, akhirnya diserahkan kepada polisi dengan lengkap, tidak ada satu pun yang tercecer ataupun terjual.

"Selanjutnya, diamankan Bejo di Rokan Hulu. Lalu D selaku orang yang mempertemukan di perbatasan Kisaran - Labuhan Batu Utara," kata Kapolda.

Baca juga: Kotak Hitam Pesawat Rimbun Air Berhasil Dievakuasi, Dibawa ke Timika untuk Diperiksa KNKT

Otak Pelaku Tewas

Kapolda Sumut menambahkan, dalam pengungkapan ini, tim harus melakukan tindakan tegas terukur kepada Hendri yang merupakan otak pelaku perampokan karena pada saat dilakukan rekonstruksi di Batang Kuis, Hendri menyerang petugas dan hendak melarikan diri.

"Maka dilakukan tindakan tegas dan terukur kepada para pelaku, termasuk juga tiga pelaku lainnya," kata Kapolda Sumut.

Dalam kasus ini, pihaknya menyita sejumlah barang bukti, yakni senjata api laras panjang, senjata api laras pendek jenis FN, dan senjata api jenis revolver, yang semuanya rakitan.

"Kemudian, 117 butir peluru ukuran 9 mm, 69 butir ukuran 7,62 mm, 11 butir peluru revolver ukuran 3,8 mm, Honda Beat, pakaian yang digunakan tersangka termasuk CCTV,"  lanjutnya.

Isu Pelaku Mengarah pada Satu Institusi

Dikatakannya, sejak kejadian itu, pihaknya membentuk tim untuk melakukan pengejaran dan pengungkapan kasus perampokan itu.

Pasalnya, ada isu yang berkembang bahwa sangat dimungkinkan pelaku ini oleh orang-orang yang berpengalaman dan cenderung mengarah pada satu institusi, termasuk anggotanya.

"Saya tegas dengan bapak panglima, harus ungkap ini supaya jelas, jangan jadi bola liar dibuat isu yang tidak benar," katanya.

Dalam proses penyelidikan, pihaknya bekerja sama dengan Pemkot Medan.

Kasus Terungkap Berkat Rekaman CCTV di Seluruh Medan

Pengungkapan ini menurutnya tidak lepas dari dukungan rekaman CCTV yang ada di Pemkot Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan, dan Polda Sumut sebagai bukti yang tidak terbantahkan.

"Itu CCTV kita kumpulkan dari seluruh jalan di Kota Medan, sehingga bisa disimpulkan tersangka di mana larinya, di mana mereka bagi atau serahkan hasil kejahatan itu lalu berpencar," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, dalam kasus perampokan di dua toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan pada Kamis (26/9/2021) siang itu, kepolisian menangkap lima orang tersangka.

Mereka adalah Hendri Tampubolon (38) sebagai otak pelaku. Hendri sudah beberapa kali melakukan tindak pidana perampokan di Sumut dan Riau, serta masuk DPO Polda Riau.

Hendri merupakan warga Jalan Paluh Kemiri, Lubuk Paka, Deli Serdang. 

Tersangka kedua yakni PS (32), warga Jalan Menteng VII, Kecamatan Medan Denai. Tersangka ketiga yaitu FA (21), warga Jalan Garu I, Kecamatan Medan Amplas.

Tersangka keempat adalah PR alias Bejo (25), warga Jalan Bangun Sari, Kecamatan Medan Johor. Tiga pelaku yakni PS, FA, dan dan PR alias Bejo adalah orang yang dipertemukan (dengan Hendri) berkat bantuan D (tersangka kelima).(*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Lengkap Perampokan Toko Emas di Medan, 4 Pelaku Sempat Ragu Beraksi, Kasus Terungkap berkat CCTV

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved