KKB Papua
KKB Perpanjang Siklus Kekerasan di Papua Pasca-Pasokan Amunisi dari Oknum Aparat
Dugaan sejumlah oknum anggota TNI memasok amunisi kepada pihak yang berafiliasi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Dari situ, tampak bahwa Papua seolah menjadi pasar kekerasan.
Baca juga: Curhat Nakes Korban KKB di Papua: Kami Ingin Bertemu Keluarga dan Mengurangi Trauma
Akibatnya, konflik di Papua menjadi siklus yang tidak terputus.
Mengingat perisriwa serupa pernah terjadi sebelumnya, yang diperlukan adalah evaluasi menyeluruh oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan terhadap kebijakan pendekatan keamanan yang diambil pemerintah selama ini.
Kemudian, evaluasi juga perlu dilakukan terhadap aparat keamanan yang selama ini diterjunkan dalam menangani gangguan bersenjata dan menata ulang keberadaan mereka.
Baca juga: Kabulkan Permintaan Pindah Tugas Prajurit Korban KKB, Jenderal Andika: Boleh, Hadiah untuk Imanuel
“Sudah terlalu lama daerah Papua itu dikategorikan sebagai daerah rawan. Pertanyaannya, masak 20 tahun tetap menjadi daerah rawan terus,” ujar Amiruddin.
Menurut Amiruddin, fakta semacam itu berdampak pada siklus kekerasan yang terus terjadi di Papua.
Akibatnya, permasalahan mengenai hak asasi manusia tidak pernah terselesaikan hingga sekarang karena peristiwanya terus berulang.
Sementara itu, Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Laut Edys Riyanto ketika dikonfirmasi terkait dengan dugaan pasokan amunisi ke KKB yang melibatkan oknum TNI mengatakan, pihaknya tengah mendalami informasi tersebut. (*)