ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Awalnya Disuruh Teman Foto dengan KTP Dikira Bercanda, Ternyata Dipakai untuk Pinjol Ilegal

M (28) terpaksa harus melunasi utang temannya karena diteror penagih pinjol lantaran ada di kontak darurat.

Editor: Claudia Noventa
Kredivo
ILUSTRASI - Seorang mahasiswa berinisial M (28) kaget, saat tiba-tiba diminta untuk melunasi utang temannya oleh sebuah pinjaman online (pinjol). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang mahasiswa berinisial M (28) kaget, saat tiba-tiba diminta untuk melunasi utang temannya oleh sebuah pinjaman online (pinjol).

Diketahui, M ternyata diteror penagih pinjol lantaran ada di kontak darurat.

M mengaku, peristiwa tersebut berawal saat temannya meminta tolong dan menyuruhnya untuk berfoto dengan memegang KTP.

Tak tahu menahu dan hanya dikira sebagai candaan, M pun langsung melakukannya.

"Saya awalnya disuruh foto sama KTP oleh teman saya. Saya kira ya buat guyon (becanda). Ternyata foto itu disalahgunakan teman saya untuk pinjol ilegal," ujarnya.

Baca juga: Viral Video Penumpang Ludahi dan Pukul Petugas KRL Pakai Kardus, Begini Kronologinya

Baca juga: Belajar dari PON, Stand UMKM Inokinson Awin Harap Panitia Peparnas Siapkan Tempat Strategis

Selain itu, temannya itu ternyata juga memberikan nomor kontaknya kepada pihak pinjol sebagai nomor darurat.

Ia pun kaget ketika dihubungi terus menerus oleh nomor tak dikenal dengan tujuan menagih utang.

"Saya ditelepon pertama kaget karena enggak ngerasa berutang. Awalnya pinjam Rp 500.000. Tunggakan utang sudah sampai Rp 800 ribu. Jatuh tempo pinjaman selama satu bulan," ucapnya.

Uang sebanyak itu terhitung besar bagi M yang merupakan seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Kota Semarang.

Saat ditagih pihak pinjol, ia awalnya tidak menggubris karena meyakini akan selesai dengan sendirinya.

Namun ternyata teror pinjol itu semakin membabi buta dan merembet dengan menghubungi nomor teman lainnya.

"Sehari bisa sampai 6 kali diteror penagih pinjol lewat telepon. Saat nomor tak aktif maka nomor teman-teman lain yang akan dihubungi," ujarnya.

Lantaran sudah geram dengan teror yang terus berdatangan, ia pun memilih mengangkat telepon dari pinjol tersebut.

"Saat saya angkat diminta segera membayar utang teman saya. Jujur berat karena itu bukan utang saya tapi karena sudah jengah terpaksa dibayar. Saya diberi nomor seri khusus yang gunanya untuk membayar utang itu," tuturnya.

Ia berharap polisi bisa memburu jaringan pelaku pinjol karena sangat merugikan dan meresahkan para korban.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved