KKB Papua
Aksi KKB Semakin Brutal di Wilayah Pegunungan Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selalu melakukan aksinya dengan brutal. Bahkan, masyarakat setempat dijadikan tameng hidup dalam melawan negara.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selalu melakukan aksinya dengan brutal.
Bahkan, masyarakat setempat dijadikan tameng hidup dalam melawan negara, dalam hal ini aparat TNI-Polri.
Tak sedikit nyawa masyarakat sipil direnggut tanpa belas kasihan.
Kasus paling nyata adalah penyiksaan hingga pembunuhan terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Baca juga: Pengakuan 2 Oknum Polisi yang Jual Amunisi ke KKB Papua, Baru Sekali Melakukan
Walau ada Nakes yang tewas, tetapi ada Sembilan Nakes yang selamat dari amukan gerombolan yang dicap teroris oleh negara tersebut.
Sembilan nakes yang selamat tersebut berasala dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Tanah Toraja, Sulawesi Selatan.
Dalam kasus di Distrik Kiwirok tersebut, selain membunuh nakes, KKB juga membunuh anggota TNI dan Brimob serta membakar sejumlah fasilitas umum, mulai dari sekolah, bank hingga Puskesmas.
Kasus terbaru akibat ulang KKB adalah di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Dimana, KKB melakukan aksi penembakan disertai pembakaran, Jumat (29/10), sekitar pukul 15.38 WIT.
Kali ini satu unit mobil tangki, ambulans dan bangunan yang ada di Bandara Bilogai, Intan Jaya, dilaporkan turut dibakar KKB.
Baca juga: KKB Papua Dipukul Mundur, Aparat Gabungan Kuasai Ibu Kota Intan Jaya
Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan rentetan teror dari KKB Papua berawal saat kelompok itu menembaki Polsek Sugapa.
Kemudian pukul 16.00 WIT, petugas mendapatkan informasi bahwa KKB Papua telah membakar bangunan rumah milik warga.
"Pukul 16.15 WIT, KKB semakin brutal dan melakukan aksi penembakan ke Pos Satgas 521 dan personel BKO Brimob yang bertempat di Perumahan Sekretaris Daerah Intan Jaya," kata Kamal melalui keterangan resminya, Sabtu (30/10/2021).
Baca juga: Pasca Diserang KKB Papua, Kondisi Bandara Bilorai Diungkap Kemenhub
Tidak sampai di situ, KKB Papua kembali melakukan aksi pembakaran gudang, ambulans, dan satu unit mobil tangki air di Bandara Bilogai.
Petugas gabungan langsung menuju bandara tersebut.
Namun, setibanya di Bandara Bilogai, personel gabungan TNI-Polri mendapat gangguan tembakan dari KKB.
"Setelah terjadi baku tembak personel melakukan pembersihan di Lokasi pembakaran. Pukul 17.50 WIT, personel gabungan TNI-Polri dan Satgas Nemangkawi kembali ke Polsek Sugapa," ujar Kamal.
Dalam baku tembak itu tidak terdapat korban jiwa dari masyarakat maupun personel TNI-Polri.
Saat ini personel gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran dan patroli untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas dari KKB Papua.
Sementara, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengatakan baku tembak antara kelompoknya dengan TNI-Polri di Intan Jaya telah berlangsung sejak Minggu (24/10/2021).
Baca juga: Kontak Senjata di Intan Jaya, Mahfud MD: OPM Cari Panggung Saat Presiden Jokowi Hadiri KTT G20
"Dalam hal ini komandan yang pimpin perang Undius Kogeya melaporkan bahwa perang pembebasan nasional bangsa Papua untuk lawan pasukan TNI-Polri telah kembali dibuka di Intan Jaya," kata Sebby dikutip Tribun-Papua.com dari laman Surya, Jumat (29/10/2021).
Sebby mengatakan, personel gabungan TNI-Polri juga melakukan penyisiran terhadap warga sipil.
Bahkan, tiga warga sipil turut menjadi target penyisiran dan dibawa tanpa alasan yang jelas untuk diinterogasi.
Baca juga: Dewan Adat Pegubin Angkat Suara Terkait Pengungsi Di Kiwirok Pascapenyerangan KKB Papua
"Hal ini membuat masyarakat Intan Jaya panik dan mengungsi keluar dari kampung halamannya. Nama korban penangkapan Ales Abugau, Nope Japugau, dan Yopina Songgonau," sebutnya.
Baku tembak itu membuat warga setempat berlari menyelamatkan diri dan berlindung di gereja.
Bahkan dalam sebuah video yang beredar menunjukkan para warga berhamburan menyelamatkan diri masing-masing ke Gereja Katolik Paroki Bilogai.
Tak Ada Warga yang Mengungsi
Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan, menegaskan tak ada warga yang mengungsi saat kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (29/10/2021).
Diketahui, KKB di wilayah tersebut membakar Kantor Airnav di kawasan Bandara Sugapa, sekitar pukul 16.00 WIT.
Sebelum aksi pembakaran, KKB terlibat kontak tembak dengan personel yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Daerah Rawan dari Batalion Infantri 501/BY dan Satgas Belukar.
Baca juga: Serka Asep Tertembak Saat Kontak Tembak di Intan Jaya antara TNI dan KKB Papua
Akibat kasus tersebut, kurang lebih 1.000 warga Sugapa mencari tempat teraman untuk berlindung.
“Kalau mengungsi itu kan, angkat kaki (pergi) dari Intan Jaya pindah ke Jakarta, Bandung, Singapura. Itu namanya mengungsi,” kata Sandi, Senin (1/11/2021).
Namun, kata Sandi, yang terjadi di Intan Jaya adalah masyarakat mengamankan diri.
Baca juga: Yuni Wonda: Sinergitas Kunci Terhindar dari Gangguan KKB Papua
“Mereka (masyarakat) tetap ada disini. Hanya mengamankan diri ke Gereja, Polsek, Koramil, Kotis Satgas dan ada di posko-posko TNI dan Polri,” ujarnya.
Dikatakan, pasukan TNI dan Polri sudah menduduki semua lokasi-lokasi yang menjadi pintu masuk anggota KKB.
“Patroli wilayah kota menjadi tugas dan tanggung jawab Polsek dan Koramil,” tukasnya. (*)