Histori
1 Desember 1956, Mohammad Hatta Mundur sebagai Wakil Presiden
Hari ini 65 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 1 Desember 1956, Mohammad Hatta mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden ke-1 RI.
“Sebelum proklamasi dibacakan, Soekarno juga mengatakan bahwa dia tidak mau mengucapkan proklamasi jika tidak ada Hatta. Saat itu sudah ada sekitar 500 orang di depan Bung Karno, tetapi dia tetap menunggu kedatangan Hatta,” kata Asvi.
Bung Hatta Sebagai Pengawal dan Penyelamat Pancasila
Selain itu, lanjut Asvi, jasa besar lainnya dari Bung Karno adalah Pancasila. Bung Karno adalah pencetus pertama Pancasila.
Sementara itu, Bung Hatta disebutnya sebagai pengawal dan penyelamat Pancasila.
Hatta membicarakan dengan sejumlah tokoh Islam tentang penghapusan tujuh kata dalam sila pertama yang kemudian diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Kalau tidak ada Hatta, tujuh kata itu akan tetap seperti di Piagam Jakarta. Kesepakatan pada 18 Agustus 1945 itu berkat jasa dari Hatta sehingga saya sebut dia sebagai pengawal dan penyelamat Pancasila,” kata Asvi.
Melansir Kompas.com, 20 Maret 2021, Hatta berjasa menjadi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dari Januari 1948 sampai Desember 1949. Saat itu dia rangkap jabatan.
Dia juga merangkap sebagai PM dan Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) Desember 1949-Agustus 1950.
Mohammad Hatta wafat pada 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo setelah 11 hari dirawat.
Dia kemudian dimakamkan di TPU Tanah Kusir disambut upacara kenegaraan yang dipimpin Wakil Presiden Adam Malik. (*)