HUT OPM
18 Orang Diperiksa Atas Video Pengibaran Bintang Kejora di Merauke, Ini Kata AKBP Untung Sangaji
Sangaji mengatakan, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada oknum tersebut untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
TRIBUN-PAPUA.COM,MERAUKE - Polisi telah memeriksa 18 orang yang diduga terlibat dalam pembuatan video pernyataan akan mengibarkan bendera bintang kejora di Merauke pada 1 Desember 2021.
Diketahui, video tersebut sempat viral di media sosial dan menjadi sorotan publik Tanaha Air.
Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji menyebut orang tua yang dijadikan sebagai narasumber pada konten video tersebut hanyalah sebagai korban.
“Sejumlah orang di video kita interogasi karena melihat ibu-ibu itu korban. Kasihan mereka seperti orang yang tidak tahu apa-apa," kata Sangaji kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com di Merauke pada Rabu (1/12/2021.
Baca juga: Selesaikan Konflik Papua dengan Keberanian
"Yang nakal itu jurnalisnya (pembuat video berdurasi 2.50 menit berinisial U), tapi maaf bukan jurnalis seperti ini (media massa). Setahu saya dia dulu pintar tentang budaya Papua,” ungkapnya.
Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas sejumlah orang dalam video tersebut telah dibuat kepolisian, sebelumnya, dilakukan dialog.
Sebanyak 17 orang dalam video itu tidak ditindak karena hanya korban dari oknum tak bertanggungjawab.
Sedangkan satu orang di antaranya yakni pembuat video yang mengaku punya misi mengusik Kamtibmas di Merauke, terancam dipidana.
Baca juga: Bintang Kejora Berkibar di Samping Polda Papua
Sangaji mengatakan, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada oknum tersebut untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

"Bagaimanapun saya minta nasehat Kapolda. Saya berkoordinasi lagi dengan kapolda,” katanya.
Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memperingati HUT OPM. Justru harus berbuat baik kepada sesama.
Baca juga: Lukas Enembe Minta Sri Mulyani Klarifikasi Pernyataan Endapan Dana Rp 12 Triliun di Papua
“Jangan seperti itu. Ayo kita lakukan kemanusiaan untuk saudara semua, di mana saja dengan keahlian apapun yang kita miliki," ujarnya.
"Berbuat baiklah sebelum mati, itu filosofi saya. Kalau mati kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi,” tambah Sangaji.(*)