Gubernur NTT Siap Mundur
Sempat Debat dengan Warga, Gubernur NTT Siap Mundur jika Diminta: Saya Kerja Setengah Mati
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan kesiapannya mundur dari jabatannya jika masyarakat menginginkannya.
TRIBUN-PAPUA.COM - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan kesiapannya mundur dari jabatannya jika masyarakat menginginkannya.
• VIRAL: Asik Main Handphone, Kasrem 174/ATW Merauke Ditegur Jenderal Andika
"Saya kerja setengah mati atau kerja keras. Kalau tidak mau lagi, saya akan berhenti (jadi gubernur NTT) dengan senang hati," kata Viktor, Kamis (2/12/2021).
Menurutnya, survei dari masyarakat bisa membuktikannya.
"Kalau survei masyarakat NTT sudah tidak suka lagi, maka saya berhenti," ujar Viktor.
Baca juga: Hendak Antar Anak ke Sekolah, Oknum Polisi Diduga Tabrak Lari Bocah hingga Tewas di Talaud
Baca juga: Kamtibmas Terus Terusik, Irjen Mathius Fakhiri Disarankan Mundur Jabat Kapolda Papua
Terkait Masalah Lahan Peternakan
Pernyataan itu diucapkan Victor setelah video dirinya berdebat dengan sejumlah tokoh adat di Desa Kabaru, Kecamatan Rindi Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Viktor pun menilai video perdebatan itu kemudian dibingkai oleh lawan politiknya.
"Netizen yang framing, sudah pasti dia beda politik dengan saya," ujar Viktor.
Video Perdebatan dengan Tokoh Adat
Dalam video itu, tampak sejumlah warga pergi meninggalkan rombongan gubernur saat sedang membahas lahan yang direncanakan akan dibangun rens peternakan sapi.
Saat itu terjadi perdebatan panas antara Viktor dengan tokoh masyarakat Desa Kabaru bernama Umbu Maramba Hau.
Viktor menjelaskan, lahan yang menjadi perdebatan adalah aset Pemprov NTT untuk membangun peternakan sapi.
Politikus NasDem itu pun meminta masyarakat tidak mempersoalkan status tanah tersebut.
Viktor juga memperingatkan warga agar berhati-hati jika berhadapan dengan pemerintah.
Baca juga: Cetak 2 Gol ke Gawang Persipura, Adam Alis Dipuji Paul Munster
Bahkan terdengar Viktor mengancam akan memukul dan memenjarakan warga yang melawan.
