Nasional
Guru Pesantren Rudapaksa 12 Santriwati hingga Hamil, Kang Emil: Biadab, Hukum Berat Pelaku
Seorang guru pesantren di Bandung berinisial HW, tega rudapaksa 12 santriwati hingga ada yang melahirkan.
Selain menjadi polisi, HW pun menjanjikan kepada korbannya akan menjadi pengurus pesantren jika para korban ingin memenuhi hawa nafsunya tersebut.
"Ia juga menjanjikan akan membiayai kuliah dan mengurus pesantren," ucapnya.
Selain itu, HW pun menjanjikan kepada korban akan dibiayai kuliah.
HW juga mengatakan kepada korban untuk tidak khawatir dan akan bertanggung jawab jika ada yang hamil.
"Terdakwa menjanjikan anak akan dibiayai sampai kuliah" ujarnya
Gubernur Kutuk Pelaku
Terkait kejadian rudapaksa yang dilakukan guru pesantren tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara.
Baca juga: Novel Baswedan dkk Dilantik Jadi ASN Polri Hari Ini
Dikutip dari Kompas.com, Ridwan Kamil mengutuk keras aksi pelecehan seksual yang dilakukan oleh HW.
Ia meminta aparat penegak hukum bisa memberi hukuman berat kepada pelaku.
Pria yang akrab disebut Kang Emil itu mengatakan, pelaku sedang menjalani proses hukum dan sekolahnya pun sudah ditutup.
"Semoga pengadilan bisa menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyaknya kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini," kata Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (8/12/2021) malam.
Kang Emil memastikan para korban telah mendapat pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat.
"Anak-anak santriwati yang menjadi korban, sudah dan sedang diurus oleh tim DP3AKB Provinsi Jawa Barat untuk trauma healing dan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembangnya," tuturnya.
Baca juga: Indonesia Hadapi Kamboja Hari Ini, Ayo Nikmati Gol-gol ala Shin Tae-yong
Atas kejadian tersebut, Ridwan Kamil meminta institusi pendidikan dan forum pesantren untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini.
Tak hanya itu, ia juga meminta kepada aparat desa dan kelurahan untuk selalu memonitor setiap kegiatan publik di wilayah masing-masing.
Baca juga: Anggota KKB Papua Dilumpuhkan di Yahukimo, TNI Sita Senjata Rampasan Milik Prajurit yang Dibunuh
"Kepada para orang tua, diminta rajin dan rutin memonitor situasi pendidikan anak-anaknya di sekolah berasrama, sehingga selalu up to date terkait keseharian anak-anaknya," ujar Emil.
(Tribunnews.com/Whiesa) (TribunJabar.id/Fakhri Fadlurrohman)
Sumber: Tribunnews.com