G30S PKI
Sarwo Edhi Wibowo dan Perannya dalam Penumpasan G30S PKI, Diperintahkan Soeharto?
Saat itu, Sarwo Edhie adalah seorang panglima RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) atau sekarang disebut sebagai Kopassus.
Penumpasan di Jawa Tengah
Pada 18 Oktober 1965, Sarwo Edhie bersama RPKAD berangkat ke Semarang atas perintah Soeharto yang sebelumnya telah mendengar kabar tentang kondisi di Semarang.
Begitu sampai di Semarang Sarwo Edhie langsung merencanakan pengejaran terhadap terduga kelompok Gerakan 30 September.
Hasilnya pada hari itu juga berhasil menangkap 1.050 setelah patroli.
Selanjutnya, pada 22 Oktober 1965 Sarwo Edhie bersama RPKAD sampai di Surakarta.
Baca juga: Marhaenisme Itu Ditemukan Soekarno Saat Bersepeda
Operasi RPKAD di Surakarta berhasil membuat kelompok Gerakan 30 September terpecah dan berhasil mengamankan 40 pemuda dengan senjata tajam yang diduga kelompok Gerakan 30 September.
Selain itu, Sarwo Edhie dan RPKAD menemui massa yang anti terhadap Gerakan 30 September sekaligus memberikan pelatihan militer.
Ini bertujuan untuk membantu militer menumpas Gerakan 30 September. Salah satu yang dilatihnya adalah pemuda Nahdlatul Ulama (NU).
Setelah itu, tanggal 24 Oktober Sarwo Edhie dan RPKAD bertolak ke Boyolali guna mengamankan dari massa Gerakan 30 September.
Baca juga: Sultan Hasanuddin dan Perjuangannya Melawan VOC
Akibatnya terjadi bentrok pada tanggal 24 Oktober, hasilnya RPKAD berhasil menangkap 65 orang yang terlibat bentrokan.
Pada umunya mereka adalah orang yang tidak tahu pokok permasalahan.
Referensi: Rum Aly. 2006, Titik Silang Jalan Kekuasaan Tahun 1966, Jakarta: Kata Hasta Pustaka
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peran Sarwo Edhi Wibowo dalam Penumpasan G30S",