Papua Terkini
KNPB Minta Semua Pihak Hentikan Konflik Bersenjata di Papua dan Tempuh Jalan Damai
KNPB meminta kepada pihak TPNPB-OPM dan Otoritas Pemerintah Indonesia segera hentikan konflik bersenjata.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik R Rewapatara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) meminta pemerintah segera menghentikan konflik bersenjata di Papua dan menenpuh jalan damai.
Juru Bicara KNPB, Ones Suhuniap, mengatakan pihaknya konsisten pada tuntutan penyelesaian konflik politik Papua secara damai.
"Kami menolak pendekatan kekerasan yang sudah menelan banyak korban sejak aneksasi Indonesia 1962. Kami sadari bahwa senjata tidak akan menyelesaikan masalah Papua," kata Ones dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Jumat (21/1/2022).
KNPB meminta kepada pihak TPNPB-OPM dan Otoritas Pemerintah Indonesia segera hentikan konflik bersenjata.
Baca juga: Bakutembak di Maybrat Renggut Satu Prajurit, Kapolres dan Dandim Menuju TKP
"Segera buka ruang demokrasi damai agar berunding dan mencari solusi damai," ujarnya.
Ones berujar, Pemerintah Pusat segera menarik pasukan militer yang diterjunkan secara besar-besaran di sejumlah wilayah Papua, karena telah berdampak pada kejahatan kemanusiaan sejak 1962.
"Segera tempuh solusi politik. Jangan korbankan manusia demi kepentingan ekonomi politik oligarki di Jakarta. Anggota TNI dan Polri juga manusia. Begitu juga TPNPB adalah manusia,"ucapnya.
Secara organisasi, KNPB menolak senjata sebagai solusi.
Setiap anggota KNPB tunduk di bawah prinsip berjuang dengan damai tanpa kekerasan.
"Setiap oknum maupun pihak lain berhenti menggiring KNPB ke kriminal. Bila kedapatan, oknum tersebut bertanggung jawab atas perbuatannya," tegasnya.
Baca juga: KNPB: Tolak Pendekatan Humanis Pemerintah Pusat di Papua
"Sekali lagi, konflik berdarah-darah ini adalah akibat Jakarta yang enggan menyelesaian akar konflik Papua dengan damai."
"Semua rakyat Papua menginginkan hak politiknya dihargai sebagai bangsa. Maka dari awal KNPB menuntut referendum sebagai solusi damai bagi rakyat Papua," kata Ones.
Menurutnya, persoalan Papua sudah sangat jelas.
Bahkan, Indonesia dan dunia sudah tahu sejarah politik dan realitas saat ini yang membuktikan orang Papua sedang dan akan terus menjadi korban.
Baca juga: Persekutuan Pemuda Gereja Wilayah Lapago Tolak Pembentukan DOB di Papua
"Semua penilitian ilmiah membuktikan itu. Sehingga perlu ada solusi damai sebagai manusia. Bicarakan secara jujur dan terbuka, lalu sepakati solusi bagi rakyat Papua," pesannya.
Sebagai media rakyat Papua, KNPB akan terus mendesak Jakarta dan semua pihak agar menempuh solusi damai. (*)