ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Mantan Guru Honorer di Garut Bakar Sekolah, Sakit Hati Honor Rp 6 Juta dalam 24 Tahun Tak Dibayar

Mantan guru honorer itu mengaku sakit hati upahnya sebagai guru dari tahun 1996 hingga 1998, belum dibayar sampai sekarang sebesar Rp 6 juta.

Editor: Claudia Noventa
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
Sosok Munir Alamsyah (53) pelaku pembakaran sekolah di Garut, keluarga sebut dulunya dia orang cerdas. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Mantan guru honorer di Kabupaten Garut, Jawa Barat, nekat berusaha membakar bangunan sekolah, pada Jumat (14/1/2022).

Yakni Munir Alamsyah (53), mantan guru honorer mata pelajaran Fisika SMPN 1 Cikelet, mengaku sakit hati upahnya sebagai guru dari tahun 1996 hingga 1998, belum dibayar sampai sekarang sebesar Rp 6 juta.

Setelah sempat diamankan, Munir dibebaskan pada Jumat (28/1/2022) melalui jalur restorative justice.

Kerabat Munir, Iip Syarif menceritakan selama ini mantan guru itu hidup memprihatinkan dan tak memiliki tempat tinggal.

Baca juga: Vaksinasi Pedagang Pasar, Asparindo: Tersisa Kurang dari 10 Persen yang Masih Khawatir

Baca juga: Penggalan Cerita Semasa Hidup Serda Rizal yang Gugur di Tangan KKB di Gome Papua

Dikutip dari TribunJabar.id sehari-hari Munir tinggal di kamar kecil sebuah masjid.

"Kang Munir tidak punya rumah, selama ini diam di masjid sebagai marbot masjid, punya kamar kecil," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Jumat (28/1/2022) malam.

Munir juga kerap kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-harinya dan hanya berharap pemberian dari kerabat dekat.

Terkadang Munir terpaksa mencuri ikan di kolam depan masjid milik saudaranya.

"Masak sendiri, kadang mencuri ikan saudaranya di kolam depan masjid," ungkapnya.

Iip juga menyebut Munir adalah sosok pria yang cerdas dan memiliki kemampuan berpikir di atas rata-rata.

Munir adalah lulusan SMA 1 Garut.

"Dia orangnya cerdas, sangat cerdas dulu lulusan SMA 1 Garut. Kita tahu pada masa itu sekolahnya merupakan sekolah terbaik," jelas dia, Selasa (25/1/2022).

Setelah lulus Munir diketahui melanjutkan kuliah di IKIP Bandung tahun 1988 Prodi Matematika.

Akan tetapi Munir drop out (DO) di semester dua lantaran saat itu ia tidak mampu membiayai hidup dan biaya kuliah.

"Munir ditinggal mati oleh ibunya, kemudian ayahnya menikah lagi, bisa dibayangkan bagaimana kondisinya saat itu," ucap Iip.

Baca juga: Viral Video Pria Kejar Mobil dan Pura-pura Ditabrak, Kabur saat Tak Bisa Jawab Pertanyaan Warga

Baca juga: Pelaku Begal Payudara di Jayapura Terancam 9 Tahun Penjara

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved