ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

Hercules, Mantan Preman yang Kini Jadi Tenaga Ahli

Siapa yang tak kenal dengan Hercules? Pria asal Timor Timur ini sepat menjadi preman di Tanah Abang, Jakarta.

Editor: Roy Ratumakin
Tribunnews
Siapa yang tak kenal dengan Hercules? Pria asal Timor Timur ini sepat menjadi preman di Tanah Abang, Jakarta. Pria bernama lengkap Rosario de Marshall ini kini menjabat sebagai tenaga ahli di PD Pasar Jaya selaku salah satu BUMD milik Pemprov DKI. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Siapa yang tak kenal dengan Hercules? Pria asal Timor Timur ini sepat menjadi preman di Tanah Abang, Jakarta.

Pria bernama lengkap Rosario de Marshall ini kini menjabat sebagai tenaga ahli di PD Pasar Jaya selaku salah satu BUMD milik Pemprov DKI.

Hercules diketahui sudah lama absen dari dunia preman, tepatnya usai menerima vonis 8 bulan atas kasus penguasaan lahan pada Maret 2019.

Baca juga: KSP : Tidak Benar Pemerintah Menghalangi Kebebasan Berekpresi

Selepas itu ia diketahui memulai peruntungannya di dunia bisnis. Perjalanan hidup Hercules dari malang melintang di dunia preman hingga menjadi pebisnis sangat panjang.

Perjalanan Hercules di Jakarta

Sebelum hidup di Jakarta, Hercules tinggal di Timor Timur. Di sana, ia banyak bekerja sebagai tenaga bantuan untuk operasi militer TNI.

Ia terbang ke Jakarta untuk menyembuhkan luka di tangan. Saat itu Hercules dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Tangan yang terluka tersebut ternyata harus diamputasi. Merasa tidak tahan dirawat di RSPAD, Hercules akhirnya kabur dan hidup menjadi gelandangan di Tanah Abang.

"Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan," kata Hercules dikutip dari buku Kick Andy Kumpulan Kisah Inspiratif.

Kehidupan preman pun dimulai. Hercules awalnya tidak disegani dan sering dilawan oleh preman lain. Karena hal itulah ia selalu membawa golok panjang.

Baca juga: Waduh, Persipura Terancam Denda Rp 1 Milyar Hingga Sanksi Pengurangan 9 Poin

"Daripada dibunuh, lebih baik saya bunuh duluan," kata Hercules dilansir dari laman Kompas.com

"Bahkan waktu itu, setiap malam saya tidur dengan golok selalu siap di tangan. Kondisi waktu itu sangat rawan. Lengah sedikit, lawan akan menyerang," lanjutnya.

Dijuluki Preman yang Tak Bisa Mati

Hercules dan kelompoknya pun malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an. Pria berambut ikal ini sering kali lolos dari maut. Ia disegani banyak orang karena keberaniannya yang besar.

Baca juga: Terkait Adaptasi dan Mitigasi Masyarakat Tehadap Covid, Ini Laporan Kemendikbudristek

Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali. Meski begitu, ia tetap selamat. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved