Sejarah
Mengenal Inggit Garnasih, Sosok Inspirasi Soekarno Muda
Inggit, menikah dengan pemuda Soekarno setelah bercerai dengan Haji Sanusi. Soekarno saat itu mahasiswa TH di Bandung juga menceraikan Oetari.
Namun sejarah tidak pernah mencatat, bagaimana "Enggit" tetap setia mendampingi suaminya dan memberinya semangat.
Sumber inspirasi
Peranan Inggit Garnasih sebagai istri, tenggelam oleh kehebatan suaminya.
Padahal pada saat-saat lelah, pada saat-saat Soekarno bimbang, Inggit Garnasih tampil bukan hanya sebagai istri yang bisa membahagiakan suaminya.
Tetapi ia juga mampu memberikan inspirasi, dan semangat, dengan keyakinan ySoekarno bahwa bangsa Indonesia merebut kemerdekaan, akan tercapai.
"Dalam periode kehidupanku selanjutnya, Inggit sangat penting bagiku. Dia adalah ilhamku. Dia adalah pendorongku. Dan dalam waktu dekat aku memerlukan semua ini," ujar Soekarno dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Baca juga: Soeharto Asyik Makan Soto Saat Serangan Umum 1 Maret 1949 Pecah di Yogyakarta
Inggit memang tidak setengah-setengah mendukung semangat suaminya.
Ia bersedia jalan kaki pergi-pulang Bandung-Sukamiskin ketika suami-nya ditahan di penjara Sukamiskin.
Masih sambil berjualan kecil-kecilan untuk menopang hidupnya.
Sebagai seorang istri yang tahu siapa suaminya, Inggit masih tetap mendampingi suaminya ketika dibuang ke Flores lalu dipindah ke Bengkulu.
Mengantarkan Soekarno ke gerbang kemerdekaan Namun nasib rupanya menentukan lain.
Ketika saat-saat yang dinantikan tiba, di tempat terakhir ini pulalah pasangan ini harus berpisah, betapa pun ia sangat mencintai Soekarno.
Inggit kembali ke Bandung karena sikap dan pendiriannya yang teguh tidak mau dimadu, beberapa saat sebelum suaminya memimpin bangsa Indonesia.
Inggit hanya mengantarkan Soekarno ke gerbang kemerdekaan Republik Indonesia, persis seperti judul biografinya yang ditulis Ramadhan KH.
Baca juga: Masih Ingat Kapolri Sutanto? Eks Ajudan Soeharto yang Ahli Kriminal, Kini Beda Profesi
Walau demikian, dalam beberapa kali pertemuan, Inggit memperlihatkan cintanya yang tulus kepada Soekarno tak pernah pupus.
Ia menyatakan selalu berdoa untuk Soekarno.
Pada tanggal 13 April 1984 ia dipanggil kehadirat Illahi. Inggit meninggal dengan tenang dan dimakamkan di pemakaman umum Babakan Ciparay, Kodya Bandung. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sosok Inggit Garnasih, Sumber Inspirasi Bung Karno",