Nasional
Soal Pemindahan IKN, Kepala BIN: Minimalisasi Dampak Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Dalam proses pembangunan IKN sejak awal perlu melakukan langkah-langkah antisipatif, mulai pilihan model pembangunan, pendekatan, dan pelaksanaannya.
Sementara di Sumatera yang luasnya sekitar 3 kali lipat pulau Jawa jumlah penduduknya 17,31 persen.
Sedangkan Kalimantan yang jauh lebih luas lagi jumlah penduduknya hanya 5,81 persen dari total jumlah pendudukan Indonesia.
Komposisi demografis semacam itu sudah tentu mempunyai implikasi terhadap intensitas pembangunan sosial ekonomi juga lebih terkonsentrasi di Jawa.
“Akibatnya Jakarta secara ekologis bebanya sangat berat, dilanda banjir yang kronis, kemacetan parah yang sulit diurai, polusi tinggi, dan semakin sulitnya penyediaan air bersih,” kata Budi Gunawan.
Baca juga: Jokowi Sudah Tahu Pihak-pihak yang Ingin Menjerumuskannya dengan Isu Presiden 3 Periode, Siapa Saja?
Menurutnya, pembangunan IKN adalah wujud nyata dari upaya menerapkan pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial.
Pembangunan IKN akan menjadi titik pusat baru yang akan menarik banyak orang dari berbagai latar belakang.
Ibarat laron tentu akan mencari pelita atau cahaya, sehingga IKN ketika memancarkan cahaya tentu akan menarik minat banyak orang yang berniat memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan IKN akan memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diikuti oleh keluarga masing-masing dan pelaku ekonomi lainnya, yang diperkirakan jumlahnya mencapai 1,5 juta jiwa.
Kondisi tersebut akan menjadikan masyarakat Kalimantan Timur, khususnya di seputar IKN akan menjadi semakin plural baik dilihat dari latar belakang etnis, ras, agama, dan kebudayaan.
Hasil pengkajian dari berbagai studi yang dilakukan para akademi, masyarakat berharap agar integrasi kehidupan masyarakat yang berkeadilan dapat terjadi sehingga pembangunan IKN benar-benar dapat dirasakan seluruh masyarakat Kalimantan dan Indonesia. (*)