ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Supertasmar: Kemarahan Soekarno pada Soeharto dan Bantahan terhadap Supersemar yang Tak Didengar

Soekarno menerbitkan Supertasmar untuk membantah Supersemar dan meminta Soeharto tidak melampaui wewenangnya dan memberi laporan ke presiden.

(Dok. KOMPAS/Istimewa)
Soeharto (kiri) dan Soekarno (kanan) - Soekarno menerbitkan Supertasmar untuk membantah Supersemar dan meminta Soeharto tidak melampaui wewenangnya dan memberi laporan ke presiden. 

Bagi militer yang membutuhkan ketegasan dalam perintah, kalimat itu pun lalu membuat Soekarno terpaksa menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Soeharto selamanya.

Baca juga: Isi Lengkap Keppres 1 Maret yang Diteken Jokowi, Jadi Sorotan karena Tak Ada Nama Soeharto

"Itu adalah blunder dari Bung Karno, seorang sipil, yang memberikan perintah tidak jelas kepada militer," ucap Asvi di tahun 2016.

Soekarno disebut berusaha memperbaiki keadaan dengan membuat surat perintah baru yang menyatakan Supersemar tidak sah.

Surat tersebut dibuat pada 13 Maret 1966 yang dikenal dengan sebutan Supertasmar.

Hari ini, Minggu (13/3/2022), tepat 56 tahun surat itu dibuat namun keberadaannya belum juga jelas.

Keberadaan Supertasmar sendiri terungkap dalam biografi AM Hanafi yang merupakan mantan Duta Besar di Kuba.

Dalam bukunya berjudul Menggugat Kudeta Jenderal Soeharto: Dari Gestapu ke Supersemar (1998), AM Hanafi menjelaskan Supertasmar dibuat Soekarno sebagai pengumuman bahwasanya Supersemar bersifat administratif/teknis, dan tidak politik.

Lewat Supertasmar, Soeharto diminta tidak melampaui wewenangnya dan memberi laporan ke presiden.

Soekarno lalu meminta Hanafi untuk menyebarkan Supertasmar agar bisa membantah Supersemar yang diinterpretasikan lain oleh Soeharto.

Baca juga: Soeharto Asyik Makan Soto Saat Serangan Umum 1 Maret 1949 Pecah di Yogyakarta

"Hanafi disuruh untuk menghubungi beberapa orang dan menyebarkan surat untuk membantah Supersemar. Tapi dia tidak punya jalur lagi," tutur Asvi.

Mendapat perintah dari Soekarno, Hanafi sempat menghubungi mantan Panglima Angkatan Udara Suryadharma.

Namun, Suryadharma mengaku tidak lagi punya saluran untuk menyebarkan surat perintah baru dari Presiden Soekarno itu.

"Pers pun tidak mau memberitakan," jelas Asvi.

Penegasan Soekarno dan Bantahan Soeharto

Selain lewat Supertasmar, Soekarno sebenarnya juga sudah pernah menegaskan bahwa Supersemar bukan merupakan pemberian kekuasaan kepada Soeharto.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved