PT Freeport Indonesia
Freeport Pacu Percepatan Pembangunan Smelter di Gresik Jawa Timur
Smelter dengan nilai investasi mencapai Rp 42 triliun rupiah ini dibangun di atas lahan seluas 100 hektar di Gresik Jawa Timur.
“Kewajiban pembangunan smelter tertuang dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI yang menjadi bagian tak terpisahkan dari izin keberlanjutan operasi PTFI hingga 2041,” ujar Tony Wenas kala itu.
Konsentrat tembaga yang dipasok ke Smelter ini berasal dari tambang bawah tanah terbesar di dunia yang dikelola PTFI.
Dimana 98 persen karyawannya adalah putra putri terbaik bangsa yang berasal dari berbagai suku dan daerah, baik di Papua dan daerah lainnya di Indonesia.
Tony mengungkapkan bahwa di tengah berbagai tantangan pandemi Covid-19, PTFI terus melakukan penyesuaian dan memastikan pembangunan tetap berjalan dengan tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan seluruh tenaga kerja serta masyarakat di sekitar area kerja.
Baca juga: PT Freeport Indonesia dan Serikat Pekerja Sepakati Upah dan Tunjangan Karyawan
PTFI menggandeng PT Chiyoda International Indonesia untuk melakukan pekerjaan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) di tahap konstruksi.
Tahap ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi setidaknya 40.000 tenaga kerja (secara kumulatif) yang direkrut melalui perusahaan kontraktor.
Tony juga menambahkan, industri hilir tembaga dan turunannya di Indonesia perlu ditingkatkan.
Dengan demikian produk katoda tembaga dapat semakin banyak diserap di dalam negeri dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas.
PTFI, anggota Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, menambang dan memproses bijih menghasilkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak. (*)