Pilpres 2024
Pengamat Ragukan Klaim Luhut soal Big Data Sebut 110 Juta Warganet Ingin Pemilu 2024 Ditunda
Pengamat media sosial dan founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, memaparkan keraguannya soal big data 110 juta warganet yang ingin Pemilu 2024 ditunda.
Adapun persentase responden yang tidak mempersoalkan pemilu ditunda 2-3 tahun lagi ada sebanyak 25,1 persen.
Kemudian, sebanyak 10,3 persen responden setuju Pemili 2024 ditunda 2-3 tahun lagi untuk menjaga agenda pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Sedangkan 2,3 persen responden menyatakan tidak tahu.
Hasil survei Litbang Kompas
Litbang Kompas juga melakukan pengumpulan pendapat atas beberapa topik berikut ini:
Menurut Anda, apakah usulan penundaan pemilu betul-betul demi kepentingan ekonomi atau kepentingan politik?
- 66,7 persen menjawab kepentingan politik
- 23,4 persen menjawab kepentingan pemulihan ekonomi nasional
- 9,9 persen menjawab tidak tahu
Menurut Anda, mampu atau tidakkah bangsa Indonesia mengatasi dampak pandemi tanpa harus mengubah memperpanjang masa jabatan pemerintahan (Presiden, DPR, dll)?
- 79,8 persen menjawab mampu mengatasi
- 13,2 persen menjawab tidak mampu mengatasi
- 7,0 persen menjawab tidak tahu
Puas atau tidak puaskah Anda dengan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa dia akan tunduk dan patuh pada konstitusi dan wacana penundaan pemilu itu harus menaati konstitusi?
- 55,5 persen menjawab puas
- 14,6 persen menjawab cukup puas
- 24,2 persen menjawab tidak puas
- 5,7 persen menjawab tidak tahu
Yakin atau tidak yakinkah Anda pemilu akan tetap digelar 14 Februari 2024 sesuai kesepakatan DPR, pemerintah, dan KPU? 71,8 persen menjawab yakin
- 23,3 persen menjawab tidak yakin
- 4,9 persen menjawab tidak tahu . (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyoal Klaim Luhut tentang Big Data Sebut 110 Juta Warganet Ingin Pemilu 2024 Ditunda"