ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

5 Fakta Kasus Penyeludupan 1 Ton Sabu di Pangandaran Senilai Rp 1,4 Triliun, Libatkan Mantan Atlet

Polda Jabar berhasil mengungkap penyelundupan sabu seberat 1.196 ton di Pantai Madasari Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jabar.

(KOMPAS.COM/AGIE PERMADI)
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo tengah menjelaskan pengungkapan Sabu dengan berat bruto 1,196 ton di Pantai Madasari, Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Barang bukti satu ton lebih itu diperlihatkan di Pusdik Intelijen, Jalan Cipatik, Kabupaten Bandung. 

TRBUN-PAPUA.COM - Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar berhasil mengungkap penyelundupan sabu seberat 1.196 ton di Pantai Madasari Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Pengungkapan yang dilakukan Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar ini disebut menjadi pengungkapan terbesar di pertengahan tahun.

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mengatakan, jika dirupiahkan, sabu tersebut mencapai lebih dari Rp 1,43 triliun.

"Dan apabila diasumsikan satu gram sabu dikonsumsi lima orang, maka kita saat ini telah menyelamatkan kurang lebih 5,950.000 orang dari bahaya penyalahgunaan narkotika," ucapnya.

Dan berikut 5 fakta soal pengungkapan 1 ton sabu di Pantai Madasari, Pangandaran:

Baca juga: Polisi Ringkus 2 Pengedar Narkoba di Timika Papua, Ada 50 Gram Sabu Milik Pelaku

1. Dikirim dari Iran dengan Kapal

Sabu seberat 1 ton diamankan diamankan dari sebuah kapal di Pantai Mandasari tepatnya di Blok Semprong, Kecamatan Patigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada Rabu (16/3/2022).

Satu ton sabu-sabu tersebut dikirim dari Iran menggunakan kapal laut melalui jalur perairan Pangandaran, Jawa Barat. Setiba di Pangandaran, sabu tersebut dipindahkan ke kapal nelayan.

Beruntung petugas langsung mengamankan saat kapal berlabuh di pantai.

Satu ton sabu yang dikemas dalam 66 bungkus serta lima orang langsung diamankan petugas.

Lima orang tersebut adalah DH, HH dan AH.

Serta seorang perempuan bernama NS serta seorang warga Afghanistan berinisial M.

Baca juga: Setelah Tembak Mati Dirtahti Polda Gorontalo, Tahanan Narkoba Ini Coba Kabur Naik Pesawat tapi Gagal

2. Libatkan Mantan Atlet Perempuan

Belakangan NS diketahui sebagai mantan atlet cabang olahraga sepeda BMX.

NS sudah tak aktif lagi dalam persepedaan Jabar sejak 2016. Setelah itu NS bekerja sebagai sopir tembak.

Sementara itu Ketua KONI Kabupaten Tasikmalaya, Saeful Hidayat mengatakan NS pernah memperkuat kontingen atlet Kabupaten Tasikmalaya cabang sepeda BMX untuk even Porprov Jabar.

Saeful mengatakan, selama berkarier sebagai atlet sepeda BMX, NS selalu memperkuat kontingen Kabupaten Tasikmalaya, terutama dalam even Proprov Jabar.

"Setahu saya kiprah terakhirnya di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2018. Kalau tak salah pada even Proprov Jabar," ujar Saeful.

Baca juga: Sabu Dikemas dalam Rice Cooker, Modus Baru Penyelundupan Narkoba ke Papua

3. Kepala Dusun hingga Warga Afganistan Ditangkap

Lima orang pelaku yang diamankan berasal dari profesi yang beragam.

Salah satu pelaku yang berinisial M adalah warga Afganistan, sementara empat lainnya adalah warga Pangandaran yakni DH, HH, AH, dan NS.

AH (38) adalah sebagai sopir dan ia berperan sebagai sopir pengantar sabu-sabu, kemudian HH (39) tour guide dalam perannya juga sebagai sopir pengantar sabu-sabu.

Lalu DH (40) adalah seorang kepala dusun yang perperan sebagai pengendali atau mengatur pergerakan barang.

Sementara NS (27) adalah mantan pebalap berperan membantu menyalurkan sabu-sabu dari perahu ke mobil.

Selain lima pelaku, petugas juga mengamankan 66 karung sabu seberat 1 ton lebih, 1 perahu nelayan, 1 mobil Avanza dan dari mobil Mobilio.

Baca juga: Kronologi Penggerebekan Kampung Narkoba di Medan, Polisi Tangkap Bandar yang Masih Berusia 19 Tahun

4 Pelaku asal Afganistan Sempat Kabur, Dilacak Anjing Warga

Satu pelaku yang berasal dari Agfanistan, M ternyata sempat kabur ke atas bukit saat penangkapan. Lokasi penangkapan berada di sekitar 1 kilometer dari pemukiman warga.

Penangkapan M tak bisa dilepaskan dari perasn anjing milik Reihan Agustian (17), warga sekitar.

Anjing milik Reihan berhasil mengendus darah di semak-semak. Saat itu Reihan diminta petugas untuk membawa anjing ke bukit lokasi salah satu tersangka yang kabur.

Awalnya ia mengira darah tersebut adalah dari babi yang terluka. Namun belakangan ia tahu jika tetesan darah itu berasal dari kaki tersangka yang terluka.

Tak jauh dari posisi anjing yang mengendus, Reihan melihat tersangka jongkok bersembunyi.

"Awalnya, saya kira bekas babi ternyata bukan karena banyak tetesan darah. Enggak lama, dari tempat itu maju ke depan lalu ketemulah orang itu lagi jongkok. Dia (buronan) sempat ngelirik disampingnya ada anjing dikiranya mungkin anjing pelacak ," ucap Reihan.

Menurutnya, buronan yang sempat kabur itu merupakan warga negara asing (WNA).

Baca juga: Cuaca Buruk dan Malam Hari, Jadi Situasi Potensial Penyelundupan Narkoba di Jayapura

5. Bupati Akui Sudah Khawatir sejak Ada Pengungsi

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku sudah khawatir sejak lama perairan Pangandaran dimanfaatkan orang asing maupun pelaku kejahatan, salah satunya pengedar narkoba.

Dia mulai khawatir sejak peristiwa terdamparnya imigran beberapa tahun lalu.

"Kekhawatiran saya sudah lama, sejak ada pengungsi," katanya.

"Kebuktian hari ini. Narkoba satu ton lewat alur itu," ujarnya.

Jeje tidak mengetahui penyelundupan sabu melalui perairan Pangandaran baru kali pertama atau sudah berkali-kali terjadi.

Ia mengatakam wilayahnya memiliki bentang pantai sepanjang 93 kilometer dan ia mengakui jika wilayah pantai di Kabupaten Pangandaran tidak terjaga dengan baik karena cukup luas. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Hal Soal Pengungkapan 1 Ton Sabu di Pangandaran, Dikirim dari Iran hingga Libatkan Mantan Pebalap Wanita

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved