Nasional
Tembus Rp 7.000 T, Utang Negara di Pemerintahan Jokowi Makin Bengkak, Masih Pantas Teriak 3 Periode?
Padahal, sebelum menjadi presiden, Tim Kampanye Jokowi sendiri kerap melontarkan wacana untuk mengurangi jumlah utang pemerintah.
Berikut rincian utang pemerintah Jokowi dari tahun ke tahun:
Total utang pemerintah tahun 2014: Rp 2.608,78 triliun
Total utang pemerintah tahun 2015: Rp 3.165,13 triliun
Total utang pemerintah tahun 2016: Rp 3.706,52 triliun
Total utang pemerintah tahun 2017: Rp 3.938,70 triliun
Total utang pemerintah tahun 2018: Rp 4.418,30 triliun
Total utang pemerintah tahun 2019: Rp 4.779,28 triliun
Total utang pemerintah tahun 2020: Rp 6.074,56 triliun
Total utang pemerintah per Februari 2022: Rp 7.014,58 triliun.
Sentilan Warganet
Utang negara Indonesia yang mencapai Rp 7 ribu triliun itu menjadi pembahasan hangat di media sosial.
Jokowi dinilai tak layak mendapatkan penghargaan dengan menambah masa jabatannya sebagai presiden mengingat utang negara di era pemerintahannya terus mengalami kenaikan.
Waganet pun menyentil, jumlah utang bisa jadi akan terus membengkak apabila masa perpanjangan presiden benar-benar dilakukan.
Baca juga: Wacana Jabatan Presiden 3 Periode, Jokowi Rela Ditampar?
Hal tersebut melihat dari data pertumbuhan utang mulai Jokowi memimpin pada 2014 hingga saat ini yang terus mengalami kenaikan.
"Ini salah satu alasan kepada masa jabatan presiden ingin di perpanjang/penundaan pemilu, Karena 7000 Triliun masih kurang. Panjang masa jabatan, panjang pula urusan utang ini. Anda keren pak @jokowi," tulis @AlkautsarIZ dikutip dari Twitter pada Minggu (3/4/2022)