ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

Tembus Rp 7.000 T, Utang Negara di Pemerintahan Jokowi Makin Bengkak, Masih Pantas Teriak 3 Periode?

Padahal, sebelum menjadi presiden, Tim Kampanye Jokowi sendiri kerap melontarkan wacana untuk mengurangi jumlah utang pemerintah.

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Senin (27/1/2020). 

Warganet lain juga menganggap, adanya dukungan 3 periode dari pihak-pihak tertentu tidak patut dilakukan di tengah kenaikan berbagai kebutuhan hingga isu soal naiknya jumlah utang.

"Utang naik, PPN naik, tarif tol naik, BBM naik, GAS LPG juga kabarnya bakal naik, Harga sembako naik, dll. Pantas kalian teriak tiga periode?" tulis @Hasbil_Lbs

Singgung Janji Kampanye

Di sisi lain, janji Jokowi pada saat kampanye pun diungkit.

Saat itu, Jokowi berjanji akan menolak utang luar negeri apabila terpilih menjadi presiden RI.

Diketahui, sebelum menjadi Presiden RI, Tim Kampanye Jokowi, termasuk Jokowi sendiri kerap melontarkan wacana untuk mengurangi jumlah utang pemerintah.

Baca juga: Amien Rais Curiga Jokowi dan Luhut Menderita Penyakit Psikis

Namun, utang pemerintah justru terus mengalami kenaikan.

Bahkan dalam kurun waktu 2014 hingga 2019, pemerintah sudah mencetak utang baru sebesar Rp 4.016 triliun.

Kini utang pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membengkak, menembus angka lebih dari Rp 7.000 triliun. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved