ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

Amien Rais Curiga Jokowi dan Luhut Menderita Penyakit Psikis

Demikian, Amien Rais meminta Presiden Jokowi dan Menteri Luhut untuk berkonsultasi ke psikolog.

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Amien Rais 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Ketua Dewan Syuro Partai Ummat Amien Rais mencurigai Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menderita narsistik megalomania.

Kata Amien, hal ini terlihat dari sikap keduanya yang merasa paling tahu, benar, dan menganggap diri sebagai penyelamat bangsa satu-satunya.

Jika benar begitu, Amien menyarankan keduanya memohon ampun kepada Tuhan.

Amien melanjutkan, jika benar mereka mengalami penyakit psikis tersebut dan mengejawantahkannya dalam memimpin negara, maka akan sangat berbahaya bagi bangsa dan negara.

Baca juga: John Gobay Minta Jokowi Segera Evaluasi DOB Papua

Demikian, eks Ketua MPR RI itu meminta Jokowi dan Luhut untuk berkonsultasi ke psikolog.

"Anda berdua ini harus berkaca dan tanya kepada psikolog yang objektif apakah kira-kira Anda berdua itu menderita narsisistik megalonia," kata Amien dalam keterangan video di kanal Youtube miliknya, Sabtu (2/4/2022).

Amein menyoroti sikap Jokowi yang marah-marah terhadap para menteri karena dianggap tidak becus dalam bekerja.

"Saya lihat kemarin Jokowi marah-marah dua kali, bahkan menghujat menteri dan pejabat tingginya. Kenapa dipilih sendiri, dihujat sendiri?" katanya.

Baca juga: Usai Pertamax, Harga Pertalite-Premium dan Elpiji 3 Kg Bakal Naik Tahun Ini: Begini Kata Luhut

Menurutnya, menteri atau pejabat yang dipilih seorang presiden menggambarkan bagaimana karakter presiden itu sendiri.

"Jadi kalau presiden marah-marah, berarti dia memarahi dirinya sendiri," imbuhnya.

Jokowi Marahi Menteri

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengaku jengkel dan gregetan melihat banyaknya barang impor dalam pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh kementerian, pemerintah daerah dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Di depan menteri, kepala lembaga, kepala daerah, pejabat BUMN, dan para pejabat lainnya Presiden mengatakan barang-barang yang impor tersebut sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri namun diimpor.

"Coba CCTV beli impor, di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini."

"Dipikir kita bukan negara yang maju buat CCTV saja beli impor," kata Jokowi saat memberikan Pengarahan Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat, (25/3/2022) lalu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved