KKB Papua
Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Papua yang Jadi Basis Simpatisan OPM
Sebagian besar penduduk daerah ini adalah suku Dani Barat. Ilaga pernah menjadi basis simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ilaga adalah sebuah distrik yang juga merupakan pusat pemerintahan atau ibu kota dari Kabupaten Puncak.
Ilaga berada di kawasan dataran tinggi bagian tengah provinsi Papua.
Sebagian besar penduduk daerah ini adalah suku Dani Barat. Ilaga pernah menjadi basis simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Pada medio Oktober 2001, gerilyawan OPM sempat menduduki daerah.
Baca juga: Ini Pesan Irjen Mathius Fakhiri ke Personel Polri Pasca-Penyerangan KKB di Puncak Papua
Distrik Ilaga memiliki Sembilan kampung yang terdiri dari Kampung Ilambet, Jenggerpaga, Kago, Kalebut, Kibogolome, Kimak, Nipuralome, Tagaloa, dan Wuloni.
Rawan KKB
Pergeragakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua mengalami perkembangan, termasuk di wilayah Kabupaten Puncak, dan satu di antara wilayah yang dimasuki ialah Distrik Ilaga.

Sudah beberapa tahun kelompok KKB melakukan penyerangan di Ilaga.
Pada medio April dan Mei 2021, KKB melakukan aski teror di Kabupaten Puncak.
Pada Senin 3 Mei 2021, mereka membakar bangunan SD Inpres Mayuberi di Distrik Ilaga, membakar dua unit rumah dinas guru, dan aksi tersebut juga membakar Puskesmas lama Ilaga Utara di Kampung Mayuberi, distrik Ilaga Utara.
KKB juga merusak sarana transportasi seperti jembatan dan jalan umum.
Baca juga: Ali Teu Kogoya Tewas, KKB Bakar 16 Rumah Warga di Puncak Papua
Pada awal tahun 2022 atau tepatnya 27 Januari 2022, KKB kembali melakukan kontak tembak dengan anggota TNI AD di Distrik Gome.
Akibat kontak tembak tersebut, prajurit TNI dari personel Satgas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha gugur.
Dalam insiden ini, Sersan Dua Rizal Maulana Arifin dan Prajurit Satu Tupel Alomoan Baraza menjadi korban.
Saat terjadi kontak di antara kedua belah pihak, Rizal terkena tembakan sehingga meninggal di lokasi kejadian.
Sementara Baraza tertembak di bagian bawah perut dan sempat dievakuasi ke Puskesmas Ilaga, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Baca juga: BREAKING NEWS: KKB Serang Aparat dan Bakar 16 Rumah Warga di Puncak Papua
Aksi serangan terhadap anggota TNI tersebut dipimpin oleh Numbuk Telenggen. Hal ini dibenarkan Juru Bicara TPN-OPM Sebby Sambom.
Peristiwa yang paling memilukan adalah gugurnya Delapan pekerja PT Palaparing Timur Telematika (PTT) yang sedang mengerjakan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.
Sejumlah aksi KKB tersebut satu demi satu mulai diurai oleh aparat kemanan.

KKB Ali Teu Kogoya Tewas Ditembak
Personel Satgas Operasi Damai Cartenz menembak mati Ali Teu Kogoya (ATK), yang diduga kuat anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Lekagak Telenggen.
Ali Teu Kogoya diduga sedang mengamati pos keamanan saat dikejar aparat keamanan di Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (3/4/2022).
Anggota KKB itu ditembak petugas karena berusaha melawan dan menembak petugas saat hendak ditangkap.
Baca juga: Ini Sosok Anggota KKB Ali Kogoya, Tewas di Tangan Satgas Damai Cartenz
"TKP itu tidak jauh dari pos keamanan dan Polsek, kalau garis lurus itu cuma 200 meter saja, kejadian satu bulan lalu yang masyarakat kena tembak itu, juga di daerah situ," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin (4/4/2022).
"Tentunya kalau dia sedang di situ ada yang sedang diamati," ujarnya.
Akibat tewasnya Ali Keu Kogoya, KKB melakukan pembakaran terhadap rumah warga pada pada Selasa (5/4/2022) dan Rabu (6/4/2022). Sebanyak 16 rumah hangus terbakar.
Warga yang terdampak pun akhirnya diungsikan pihak aparat keamanan ke Polres Puncak serta di bangunan-bangunan milik Pemda setempat.
Baca juga: Ditembak Mati karena Melawan, Anggota KKB Ali Kogoya Bawa Senjata Api dari Undius Kogoya
Aparat keamanan sempat menuju ke lokasi pembakaran tersebut, namun dihadang KKB sehingga terjadi kontak tembak selama dua jam.
Merespon hal tersebut, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri memerintah anak buahnya untuk tak mudah terpancing.
"Memang biasnaya kalau ada kelompok (KKB) mereka yang kena tembak atau ditangkap petugas, selalu ada balasan," kata Kapolda Fakhiri, Kamis (7/4/2022) malam.
Menurut Kapolda Fakhiri, dirinya sudah mengingatkan hal tersebut kepada personel untuk sellau waspada akan ancaman.
"Pasti ada aksi balasan pasca-anggota mereka kena tempak. Personel selalu waspada dan tak mudan terpancing," tukasnya. (*)