Penunjukan Maudy Ayunda Jadi Jubir Presidensi G20 Disebut Gimik Belaka, Menkominfo Beri Bantahan
Penunjukan selebritis Maudy Ayunda sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia dikritik hanya gimik belaka.
Namun demikian, Johnny menegaskan, sebagai juru bicara Maudy tidak akan menyampaikan pandangan pribadinya, melainkan yang terkait substansi kegiatan.
"Misalnya bertanya soal Ukraina, kok bertanya ke Maudy, itu kan kebijakannya ada di tingkat lain, di tingkat presiden atau di tingkat menteri luar negeri atau di tingkat menteri-menteri. Kok tanyanya sama Maudy. Itu yang perlu dipahami," ucap Johnny.
Selain itu, lanjut Johnny, penunjukan Maudy sebagai juru bicara juga bertujuan untuk menjangkau kalangan anak muda supaya lebih memahami hal-hal terkait Presidensi G20 Indonesia.
Sosok Maudy dinilai sebagai milenial yang cukup pintar karena latar belakang pendidikannya di Inggris dan Amerika di bidang ekonomi dan politik.
Oleh karenanya, Johnny membantah bahwa penunjukan Maudy sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia hanya sekadar gimik belaka.
Baca juga: Keberatan Indonesia Undang Putin ke G20, PM Australia Hubungi Jokowi: Itu Langkah yang Terlalu Jauh
"Ada nggak yang lain siapa yang kompeten, yang hebat, yang paling top di dunia menjadi juru bicara. Jangan ada yang bilang gimik," tandas Johnny.
Sebagaimana diketahui, penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara pemerintah dalam Presidensi G20 Indonesia menuai polemik.
Sebagai wajah Indonesia di dunia internasional, pengalaman dan kapabilitas aktris serta penyanyi berusia 27 tahun itu dipertanyakan.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga Irfan Wahyudi kepada Bloomberg menyebut, kendati penunjukan Maudy terbilang masuk akal untuk menjangkau anak muda, namun, Indonesia butuh sosok yang lebih representatif.
"Dalam hal ini, penggunaan anak muda akan dilihat sebagai gimik, bukan sebagai fungsi strategis," katanya, Senin (18/4/2022). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bantah Penunjukan Maudy Ayunda sebagai Jubir Presidensi G20 Hanya Gimik, Menkominfo: Itu Bukan "Tempelan"