Pemprov Papua
Dana Rp 300 Miliar Disiapkan Bayar Tunggakan Biaya Mahasiswa Papua di Lima Negara
Gubernur Papua Lukas Enembe mengambil kebijakan penggunaan dana cadangan untuk alokasi biaya mahasiswa Papua, lantaran Pusat belum transfer Dana Otsus
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua menggunakan dana cadangan Rp 300 miliar untuk membayar tunggakan biaya kuliah mahasiswa, penerima beasiswa di lima negara.
Kebijakan ini dipicu oleh belum dicairkannya dana otonomi khusus hingga kini.
Diketahui, tunggakan berlangsung selama empat bulan, sejak Januari hingga April 2022.
Baca juga: Beasiswa Dibatalkan tanpa Peringatan, Mahasiswa Papua di Australia Terlantar: Biaya Kuliah Menunggak
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua, Aryoko AF Rumaropen mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan tunggakan biaya kuliah dan biaya hidup mahasiswa tersebut.
"Pembayaran telah dilakukan menggunakan dana cadangan Pemerintah Provinsi Papua yang dialokasikan tahun ini sebesar Rp 300 milliar," katanya di Kota Jayapura, Selasa (26/4/2022) sore.
Ada 355 mahasiswa Papua bersebar di lima negara.
Terdiri dari 204 mahasiswa di Amerika Serikat, 68 mahasiswa di Australia, 7 mahasiswa di Jepang, 17 mahasiswa di Kanada, dan 59 Mahasiswa di Selandia Baru.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengambil kebijakan penggunaan dana cadangan untuk alokasi biaya mahasiswa Papua, lantaran Pemerintah Pusat hingga kini belum mencairkan dana otonomi khususu (Otsus).
“Kami menunggu dana Otsus selama 4 bulan. Tapi belum dicairkan, sehingga Gubernur mengambil kebijakan menyelesaikan tunggakan biaya studi dan biaya hidup mahasiswa Papua di lima negara," kata Rumaropen.
Baca juga: 142 Mahasiswa Papua di Luar Negeri Bakal Dipulangkan, George Saa: Ganti Saja Tenaga BPSDM Provinsi
BPSDM Papua juga diminta menyiapkan dokumen administrasi untuk pembayaran biaya kuliah dan biaya hidup mahasiswa Papua di luar negeri.
"Pembayaran biaya studi dan biaya hidup 355 mahasiswa Papua telah dilakukan sejak Jumat," jelasnya.
Ratusan mahasiswa itu mengambil jenjang Strata satu (S1), Strata dua (S2), Strata tiga (S3), mahasiswa profesi serta vokasi.
Proses pembayaran beasiswa, kata Rumaropen, harus mendapat persetujuan dari DPR Papua.
Sementara, transfer biaya dilakukan secara bertahap, melalui Bank Mandiri.
Pertama dilakukan mulai Jumat (22/4/2022), untuk mahasiswa Papua di Jepang.
Baca juga: Tidak Ada Titik Temu, Mahasiswa Tak Puas Dialog Soal Beasiswa dengan Pemprov Papua
Kemudian, Senin (25/4/2022), untuk mahasiswa Papua di Selandia Baru.
Lalu, Selasa (26/4/ 2022), untuk mahasiswa Papua di Australia.
"Dan untuk hari ini Rabu (27/4/2022) pembayaran untuk mahasiswa di Amerika," jelasnya.
Rumaropen berharap transfer biaya kuliah dan biaya hidup 355 mahasiswa Papua selesai dalam pekan ini. (*)