Cerita soal Warga Paniai Enggan Urus e-KTP, Termakan Hoaks Perekaman Iris Mata Menghisap Darah
Tak semua masyarakat ternyata bersedia untuk mengurus atau mendaftarkan diri untuk memiliki Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).
Washinton menambahkan, antusiasme itu juga dipengaruhi oleh pelayanan pengurusan administrasi kependudukan seperti akta kelahiran, e-KTP, KK, Kartu Identitas Anak (KIA), serta dokumen penting lainnya yang sempat tidak berjalan normal selama beberapa waktu.
Menurut Washinton, pelayanan Adminduk di Dukcapil Paniai secara resmi dimulai kembali pada 4 April 2022.
"Perekaman, cetak KTP, akta, dan lain-lain sudah berjalan kembali. Rerata dokumen yang dilayani tak kurang 300 dokumen per hari," kata Washinton.
Antusiasme warga bahkan sempat menyebabkan munculnya rumor yang menyebutkan terjadi kerusuhan di Kantor Dukcapil Paniai. Rumor itu dibantah Washinton.
"Itu foto yang ada bukan rusuh, tapi antusias masyarakat yang luar biasa untuk urus dokumen. Uniknya masyarakat di sini tidak kenal budaya antre, semua berebut mau dekat meja pelayanan. Jadi nomor antre yang kami buat sementara tidak berlaku," tuturnya.
Baca juga: Puluhan Warga Binaan Lapas Kelas II B Timika Buat KTP Elektronik
Untuk melayani masyarakat yang membeludak, sampai-sampai Washinton meminta bantuan tenaga administrator database (ADB) dari kabupaten tetangga, antara lain Kabupaten Dogiyai.
Rencananya, kata dia, sehabis Lebaran pihaknya akan menggelar layanan jemput bola ke distrik-distrik sekaligus mengurai antusias masyarakat di kantor.
Meski saat ini kondisi pelayanan Adminduk di Dukcapil Paniai mulai membaik, namun Washinton tidak memungkiri bahwa masih ada banyak hal yang perlu dibenahi.
Ia mengakui, masih terdapat sangat banyak kekurangan termasuk internal pegawai, kondisi kantor, keamanan, peralatan.
"Tapi secara bertahap kami benahi," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Dukcapil Paniai Meluruskan Isu Perekaman Iris Mata untuk e-KTP Menghisap Darah