ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Masih Ingat Pratu Lucky Matuan yang Bergabung ke KKB? Ini Kisahnya!

Pratu Lukius Matuan dulu bertugas di Batalion Infantri 400/Banteng Raiders Jawa Timur, namun kini, Lukius Matuan telah bergabung dengan KKB.

Editor: Roy Ratumakin
Istimewa
Lukius Matuan alias Lucky Matuan saat masih bertugas sebagai anggota TNI AD. Kini Lukius Matuan telah bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah pegunungan Papua. 

Detik-detik Lukius Matuan membelot ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, kini jadi bahan pergunjingan publik.

Pasalnya keputusannya untuk membelot ke KKB, hanya dengan alasan tak tahan melihat tindakan TNI yang menembak warga Papua.

Alasannya tersebut dinilai terlalu dicari-cari. Sebab Lukius tahu betul alasan mendasar TNI diterjunkan ke Papua.

Papua merupakan daerah bergolak lantaran ulah KKB. Kelompok kriminal bersenjata itu melakukan tindakan makar hal mana tak bisa ditolerir di republik ini.

Baca juga: Tukang Ojek Korban KKB Papua Dirawat di Makassar, Gubernur Sulsel Beri Perhatian Penuh

Namun warga Papua merupakan sesasama warga NKRI, sehingga TNI Polri pun tak sampai hati bertindak tegas.

Oleh karena itu, kala Lukius Matuan menyebut alasan tak tahan lihat TNI menembak mati warga papua, adalah asalan yang mengada-ada.

Alasan itu hanya sebagai pembenar bagi tindakannya meninggalkan TNI untuk bergabung ke KKB.

Lantas, bagaimana dengan keberadaan Lukius Matuan di KKB Papua pasca-meninggalkan TNI tahun 2021 lalu?

Dari video yang viral di media sosial, terungkap bahwa setelah membelot dari TNI, Lukius diterima bak pahlawan.

Karena pernah menjadi prajurit TNI, Lukius Matuan pun diserahi tanggung jawab besar sebagai instruktur militer KKB Papua.

 

 

Juru Bicara OPM, Sebby Sambom menyebutkan bahwa saat ini Lukius Matuan telah diangkat menjadi satu di antara panglima perang KKB.

Pernyataan Sebby Sambom itu tentu ada benarnya. Sebab dengan pengalaman yang dimiliki Lukius Matuan, ia pantas mengemban jabatan tersebut.

Sayangnya, adalah pengalaman yang diperoleh Lukius Matuan, bukannya sebagai emas bagi warga Indonesia di Papua.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved