Pemilu 2024
Menuju Pilpres 2024, Elektabilitas Puan Maharani dan Ganjar Pranowo Bagai Langit dan Bumi
Dalam simulasi terbuka, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 26,6 persen, disusul Prabowo dengan 22 persen, dan Anies Baswedan 19,7 persen.
"Dengan kata lain, Mbak Puan hendak mempertegas sinyal politik dan menyatakan 'say no to Ganjar'," kata Umam dilansir dari Kompas.com, Jumat (29/4/2022).
"Sikap politik itu semakin menjelaskan bahwa peluang Ganjar untuk maju ke kontestasi Pilpres 2024 lewat PDIP semakin kecil," tambahnya.
Umam menyebut, Puan memang tak popular di mata pendukung Ganjar.
Namun, sikap tegas Puan dinilai mendisiplinkan mesin politik PDI Perjuangan, agar patuh dan tegak lurus kepadanya selaku perpanjangan tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Tak hanya itu, kata Umam, ketegasan cucu Presiden Soekarno itu semakin mengonsolidasi dukungan kader partai banteng kepada dirinya, jikalau pada akhirnya ia memutuskan maju dalam kontestasi Pemilu 2024.
"Memang elektabilitas Puan masih rendah, tapi dia memiliki privilege dan kekuatan politik untuk menggerakkan mesin politik besar untuk maju di Pilpres 2024 mendatang," ujar Umam.
Ia mengatakan, kekuatan riil tersebut tidak dimiliki oleh para kandidat lainnya meski mereka mengantongi elektabilitas memadai.
Baca juga: Prabowo Dipasangkan dengan Puan Maharani, Mengulang Kegagalan Mega-Pro di Masa Lalu?
Di sisi lain, Umam menilai Ganjar perlu memperbaiki pola komunikasi politiknya di internal partai, jika serius ingin mencalonkan diri sebagai presiden dengan menggunakan kendaraan politik PDI Perjuangan.
Menurut Umam, Ganjar harus menemukan formula untuk mengembalikan visi dan misi antara ia dengan Puan dan lingkaran Puan.
"Jika tidak, elektabilitas Ganjar hanya akan menjadi bubble phenomenon atau fenomena balon, yang gampang membesar dan juga gampang mengempis," ujar dia.
Ia menyebutkan, fenomena itu terjadi pada tokoh-tokoh berelektabilitas tinggi namun tidak mendapatkan perahu koalisi pada pilres sebelum-sebelumnya. (*)