ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Budaya

Intip Cap Tangan Merah Berdarah di Kokas, Jejak Kehidupan Manusia Pra Sejarah

Kabupaten Fakfak di Provinsi Papua Barat, merupakan salah satu daerah tertua di Tanah Papua dengan peradaban manusia pra sejarahnya

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Maickel Karundeng
Istimewa
WISATA DI PAPUA - Potret cap tangan merah darah dari Distrik Kokas Kabupaten Fakfak Papua Barat, Jumat (13/5/2022). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara

TRIBUN-PAPUA.COM, FAKFAK - Kabupaten Fakfak di Provinsi Papua Barat, merupakan salah satu daerah tertua di Tanah Papua dengan peradaban manusia pra sejarahnya.

Salah satu bekas atau sisa-sisa peninggalan jaman pra-sejarah tersebut, dapat ditemukan di Distrik Kokas yakni Situs Tapurarang.

Baca juga: Peringati Hardiknas, Kadis Pendidikan Kabupaten Jayapura Upayakan Sekolah Satu Atap

Keunikan dari Situs Tapurarang yaitu adanya lukisan cap tangan manusia berwarna merah darah.

Pantauan Tribun-Papua.com, di Situs Tapurarang, Distrik Kokas, Jumat (13/5/2022), cap tangan merah itu menyebar secara sporadis di dinding-dinding tebing pada tepian laut yang menghubungkan antara Distrik Kokas dan Pulau Arguni.

Tak hanya cap tangan, ada juga cetakan mata manusia, telapak kaki, telapak tangan, lumba-lumba, ikan besar, cicak, tumbuhan, wajah manusia, hingga senjata tradisional.

Baca juga: Peringati Hardiknas, 23 Dosen dari Berbagai Perguruan Tinggi di Jayapura Terima Sertifikasi

Objek yang dilukiskan di dinding-dinding tebing tersebut, seolah-seolah bercerita soal kehidupan manusia pra sejarah yang pernah ada.

Uniknya pula, meski usia lukisan tersebut diyakini sangat lampau, namun hingga kini masih tercetak rapih, padahal kesehariannya disinari matahari dan tergerus air laut saat pasang.

Lukisan cap tangan berwarna merah ini bisa dijumpai pada berbagai lokasi yang ada di Distrik Kokas, misalnya Pulau Goras, Forir, Andamata, hingga Arguni.

Baca juga: Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Peringati Hardiknas Sekaligus Halalbihalal 

Untuk menuju lokasi Situs Tapurarang di Distrik Kokas ini, wisatawan bisa menaiki transportasi umum berupa angkot atau yang dikenal di Fakfak dengan sebutan taksi, serta memakan waktu 2 jam perjalanan menuju Pelabuhan Kokas.

Kemudian, bisa melanjutkan perjalanan dengan menyewa perahu fiber milik warga setempat, di dermaga Kokas menuju pulau-pulau yang ada dan termasuk dalam Situs Tapurarang.

Baca juga: Pangkogabwilhan III Silaturahmi dengan Prajurit TNI dan Pengungsi di Pulau Haruku

Harga sewa perahu fiber bervariatif dan belum ada stadarisasinya, tergantung pulau atau kampung mana yang dituju, lebih baik lagi jika wisatawan memiliki kenalan dan dapat bepergian secara lebih hemat.

Salah satu tetua adat di Distrik Kokas yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada Tribun-Papua.com bahwa asal muasal warna merah pada setiap objek yang dilukis dari tumbuhan pewarna alami.

"Cerita begini sebenarnya ada pamalinya, jadi saya tidak bisa terlalu jelas (detail), tetapi itu bukan dari darah melainkan ada satu tumbuhan yang dipakai menjadi pewarna untuk lukis pada jaman itu,"katanya.

Baca juga: BPS Papua Sebut Penumpang Angkutan Laut Pada Maret 2022 Naik Jadi 23,59 Persen

Dirinya mengatakan bahwa tebing atau gua yang menjadi lokasi ditemukannya Situs Tapurarang, merupakan tempat yang sakral dan disucikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved