Nasional
Duel Panas Koalisi 3 Partai dan King Maker, Ini Strategi Mereka untuk Menangkan Pilpres 2024
Koalisi Indonesia Bersatu memperoleh 26,82 persen kursi DPR dan 23,93 persen suara, bisa melawan king maker?
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo membeberkan analisisnya terkait peluang tiga Parpol berkoalisi di 2024.
Koalisi Indonesia Bersatu yang disepakati Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bersama Ketua Umum Golkar dan PPP merupakan keputusan politik yang sangat strategis.
"Sebagai kader PAN, berdasarkan analisis yang obyektif, saya meyakini koalisi ini akan sangat memperkuat posisi politik ketiga parpol dalam pileg dan pilpres 2024," kata Dradjad dalam keterangannya, Senin (16/5/2022).
Kesepakatan ketiga ketua umum partai mempunyai efek kejut politik yang besar.
Baca juga: Geser Anies Baswedan, DKI Jakarta Punya Gubernur Baru, Sosok Perempuan Jadi Pemimpin
Partai politik lain baru berancang-ancang menjajaki koalisi, Golkar, PAN, dan PPP sudah terlebih dulu berkoalisi.
Dari hasil Pileg 2019, ketiga partai tersebut memperoleh 26,82 persen kursi DPR dan 23,93 persen suara.
Jadi Koalisi Indonesia Bersatu sudah memenuhi persyaratan pasal 222 dari UU 7/2017 tentang Pemilihan Umum untuk mengusung Capres dan Cawapres dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Sederhana, Tapi Ini Satu Kesalahan Jokowi di Amerika Serikat hingga Menuai Kritik Pedas
Parpol lain tentu jadi berhitung, apa yang membuat ketiga Ketua Umum Parpol tersebut jauh-jauh hari sudah bisa menyepakati koalisi?
"Saya menduga, beberapa Parpol terkejut karena tidak menyangka perkembangan ini (caught by surprise). Bisa saja mereka mempercepat rencana koalisi mereka, atau berusaha merangkul ketiga Parpol tersebut, atau bisa juga berusaha agar Koalisi Indonesia Bersatu tidak jadi terwujud," kata Dradjad.
"Yang jelas, keputusan Golkar, PAN dan PPP telah mengubah peta politik nasional dengan cukup signifikan," lanjut dia.
Baca juga: Baru Pulang dari Amerika Serikat, Jokowi Malah Disambut Surat yang Mendebarkan, Siapa Pengirimnya?
Kedua, Dradjad menyebut, tokoh-tokoh nasional yang potensial menjadi Capres jelas akan menjajaki dukungan koalisi ini.
Tokoh yang sekarang menjadi Ketum parpol atau putri Ketum parpol seperti Puan Maharani, Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mau tidak mau harus mengkaji, apakah koalisi ini bisa diajak mendukung, atau justru menjadi pesaing politik.
Sementara, tokoh yang bukan Ketum parpol seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Soetrisno Bachir, Sandiaga Uno dan Erick Thohir, mau tidak mau perlu menjajaki apakah bisa diusung koalisi ini.
"Singkat cerita, posisi tawar politis dari ketiga parpol ini naik drastis," ucapnya.
Baca juga: Manuver Tiga Sosok Ini Dekati Ulama, Ada Pembantu Jokowi, Modus Berburu Tiket Pilpres 2024?
Namun, apakah koalisi ini bisa melawan king maker?