Pemkab Jayapura
Festival Panen Hasil Belajar Harus Berdampak bagi Guru, Ted Mokay: Jadi Modal Calon Kepala Sekolah
Program guru penggerak ke depannya dapat menjadi peluang guru untuk mencalonkan diri sebagai kepala sekolah.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ted Mokay, mengatakan hasil festival panen belajar harus berdampak pada guru dan sekolah.
Hal ini disampaikan dalam lokakarya 7 festival panen program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan ke-3 yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bahasa.
Baca juga: Akkopsi Apresiasi Penuh Pemkot Jayapura atas Komitmen Kampanye Stop BABS 2025
"Pada program PGP bertujuan yaitu siswa dan guru di sekolah dapat melakukan belajar mengajar secara aktif dan kreatif tidak hanya di dalam ruang kelas," kata Ted Mokay, Kamis (19/5/2022).
Dikatakan, guru dapat membuat konten atau materi belajar dari lingkungan sekitarnya, kemudian dikemas secara menarik sebagai bahan belajar siswa.
"Cara belajar menarik ini agar anak-anak itu dapat mengingat dengan cepat, jadi anak tidak hanya duduk di ruang kelas dan menerima pelajaran dari guru tetapi juga mengenal lingkungannya, hal-hal yang ada di sekitar mereka, " ujarnya.
Program PGP sudah dilaksanakan selama satu tahun dan selesai dalam waktu dua bulan, diikuti sekitar 50 guru penggerak di Kabupaten Jayapura.
"Program ini dari Kemendikbud diinformasikan kepada guru, kemudian mengikuti seleksi," katanya.
Menurutnya, program guru penggerak ke depannya dapat menjadi peluang guru untuk mencalonkan diri sebagai kepala sekolah.
Baca juga: Pemkab Jayapura Segera Evaluasi Penggunaan Masker, Tanggapi Imbauan Presiden Jokowi
"Tidak perlu mengikuti tahapan dalam pemilihan kepala sekolah karena secara tidak langsung guru mempunyai kemampuan untuk menggerakkan sekolah," tutupnya.
Sekadar diketahui, PGP merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran.
Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan namun selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajar sebagai guru. (*)