ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pilpres 2024

Gubernur Ini Diusung Koalisi Indonesia Bersatu Jadi Capres: Airlangga Dijegal?

Hingga kini, ada beberapa figur yang tak memiliki partai politik sebagai kendaraan dalam Pilpres 2024.

Editor: Roy Ratumakin
KOMPAS.com/CHRISTOFORUS RISTIANTO
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat di Hotel Shangri La Jakarta, Sabtu (21/9/2019). 

TRIBUN-PAPUA.C0M - Hingga kini, ada beberapa figur yang tak memiliki partai politik sebagai kendaraan dalam Pilpres 2024.

Satu di antaranya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Belakangan, Anies diisukan akan diusung oleh Partai Gerindra. Namun, Ketua Umumnya pun sudah mulai memasang kuda-kuda untuk maju sebagai Capres.

Lalu, bagaimana nasib Anies Baswedan?

Baca juga: Pendukung Jokowi di Pilpres 2019 Beralih ke 2 Sosok Ini: Penguasa Jawa Tengah!

Menurut Pengamat Politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa, peluang Anies Baswedan maju menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dinilai sulit jika tidak didukung Partai Gerindra.

"Kita mengukur dan memetakan (peluang Anies Baswedan jadi capres) saya kira kecil ya," kata Herry, Jumat (3/6/2022).

Dia menjelaskan alasan dirinya menyebut kecilnya kans Gubernur DKI Jakarta ini ke RI-1.

 

 

Pertama, menurutnya, Anies bukanlah kader dari partai politik (parpol). Kemudian yang kedua ialah belum adanya parpol yang mengusung Anies.

Bahkan, Herry menyebut kecilnya peluang Anies menjadi capres bukan hanya jika tidak diusung Gerindra.

"Jika Anies tidak didukung parpol atau gabungan parpol dalam sebuah konstruksi koalisi yang jelas serta memenuhi presidential threshold maka peluang Anies semakin kecil," ucap dia.

Baca juga: Hadiri Milad Ke-20 PKS, Anies Baswedan Diteriaki Presiden

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tampak mendukung Anies pun belum memberi keputusan formal.

"PKS pun, ya masih membuka peluang ya (untuk yang lain), membuat (keputusan) dengan koalisi," ujarnya.

Herry mengatakan mayoritas partai politik cenderung memilih ketua umumnya untuk maju menjadi capres ketimbang mengusung sosok non-politisi.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved