ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemekaran Papua

Merasa Terintimidasi dari Ormas dan Polisi, ini Pernyataan Sikap Mahasiswa Papua 

Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua (PRP) Wilayah Makassar merasa terintimidasi oleh organisasi masyarakat

Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Suasana puluhan warga di Timika melakukan aksi demo damai tolak otsus dan dob 

TRIBUN-PAPUA.COM,JAYAPURA - Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua (PRP) Wilayah Makassar merasa terintimidasi oleh organisasi masyarakat dan pihak kepolisian di kota daeng itu 

Merespon tindakan represif tersebut, PRP Wilayah Makassar menyatakan sikap sbagai berikut: 

1. Pemerintah Pusat segera cabut Otsus dan kami menolak pemekaran daerah otonomi baru di tanah Papua.

Baca juga: Dinkes Papua Abdate Cakupan Imunisasi Covid Booster, Berikut Rinciannya

2. Mendesak Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Polresta Kota Makassar dan Kodim untuk segera tarik pasukan dari Asrama Papua di Makasar sekarang juga.

3. Meminta Kapolda Sulsel menjamin keamanan bagi mahasiswa Papua, serta menindak tegas ormas reaksioner yang selalu menghadang aksi mahasiswa Papua di Makassar.

Baca juga: Tersangka Korupsi Proyek Gereja Kingmi Timika Tak Kooperatif, KPK Layangkan Panggilan Ulang

4. Mengimbau rekan-rekan mahasiswa Papua di Makassar yang ada di kontrakan atau kos-kosan untuk tidak terprovokasi oleh oknum tertentu. 

5. Meminta dukungan solidaritas dari mahasiswa dan rakyat Papua.

Baca juga: Dugaan Korupsi, Kejari Mimika Temukan Pembangunan Gerai Maritim Tol Laut Mangkrak

"Teman-teman mahasiswa yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua wilayah Makassar merasa dibungkam akibat ulah represif ormas dan preman saat mereka lakukan aksi tolak Daerah Otonomi Baru (DOB), Rabu lalu,"kata Juru bicara Nasional PRP Jefry Wenda melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com,Sabtu (11/6/2022)

Baca juga: Status Honorer Bakal Dihapus Tahun Depan, Papua Barat akan Kebanjiran Pengangguran

Menurutnya, perlakuan ormas tersebut berbuntut bentrok antar kedua belah pihak.

Selain itu, kepolisan di Makassar terkesan melakukan pembiaraan, sehingga aksi yang semula damai dirusak oleh tindakan beberapa oknum dari ormas.

Dia mengatakan, mahasiswa Papua yang menggelar aksi damai, sering dibungkam melalui aksi tandingan oleh beberapa ormas di daerah tersebut.

Baca juga: Yunus Wonda: Negara Lebih Baik Urus Keamanan Papua Ketimbang Pemekaran

"Aksi PRP Makassar juga sama seperti di Papua, yakni tolak DOB dan pencabutan otonomi khusus (Otsus) tahap II,"ujarnya.

"Namun dalam aksi ini dihadang oleh ormas Reaksioner BMI di bawah pimpinan Zulkifli,"katanya.

Baca juga: Dukung APG Cup 1 Volly Ball, Komisi V DPRP Papua Harap Pemerintah Lakukan Ini

Lanjut dia, diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Makassar kerap terjadi. 

"Kami menilai bahwa pihak kepolisian telah lalai dalam menjalankan tugas, ormas rekasioner yang terlalu diskriminatif dalam melakukan pengahadagan,"tambah dia.(*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved