Ganjarist Tak Setuju dengan Wacana Duet Anies-Ganjar, Singgung soal Pilkada DKI Jakarta 2017
Ganjarist tak setuju dengan wacana duet Anies Baswedan-Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, singgung soal Pilkada DKI Jakarta 2017.
TRIBUN-PAPUA.COM - Wacana duet antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 ikut disorot oleh Ketua Umum (Ketum) Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist, Eko Kuntadhi.
Diketahui, wacana duet Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang disebut sebagai duet pemersatu bangsa itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Eko menyebut wacana duet Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo itu bukan merupakan solusi bagi polarisasi politik.
Baca juga: Alasan Ketum Nasdem Surya Paloh Usulkan Wacana Duet Pemersatu Bangsa Anies-Ganjar dan Tanggapan PDIP

Ia justru merasa kasihan dengan Ganjar Pranowo jika kader PDIP itu dipasangkan dengan Anies Baswedan.
Eko menyinggung soal politik identitas yang menurutnya tak sesuai dengan ide menduetkan kedua tokoh tersebut.
"Kasihan Pak Ganjar, usulan Surya Paloh ini seperti meminta dia ikut mencuci tangan Pak Anies dari kotornya politik identitas," ujar Eko ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (27/6/2022).
"Menurut saya, usulan itu bukan jalan keluar dari polarisasi politik," tegasnya.
Eko menuturkan, apabila Nasdem ingin Indonesia terhindar dari politik indentitas dan ingin menjauhi politisasi agama pada Pilpres 2024, maka pelakunya yang harus disingkirkan.
Baca juga: Tak Mau Renggang dengan PDIP Gara-gara Ganjar, Ketum Nasdem: Kenapa Harus Salam Pengertian?
Bukan malah dipasang-pasangkan dengan tokoh yang menurutnya selama ini menentang perilaku seperti itu.
"Kita tahu, rekam jejak Anies dalam mengeksploitasi politik identitas. Pilkada Jakarta 2017 yang mendudukan Anies di kursi Gubernur merupakan Pilkada paling brutal. Jika kita enggak mau Pilpres 2024 nanti brutal, ya jangan pernah mendukung tokoh yang cara berpolitiknya brutal seperti itu," lanjut Eko.
"Apalagi menyanding-nyandingkan dengan tokoh lain, yang justru cara berpolitiknya menentang dengan keras politisasi agama seperti itu," tambahnya.
Baca juga: Usulkan Ganjar Jadi Kandidat Capres, Nasdem Akui Kehebatan Kader yang Dimiliki PDIP
Tanggapan PDIP dan Ganjar
Merespons munculnya wacana tersebut, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo alias Rudy menegaskan, partainya masih menunggu keputusan resmi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Menurut Rudy, siapa calon yang nantinya akan diusung PDI-P pada Pilpres 2024, semuanya merupakan keputusan mutlak Ketua Umum PDIP
Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menghadiri acara peringatan bulan Bung Karno di CFD Solo menanggapi santai wacana duet pemersatu bangsa yang diusulkan Surya Paloh tersebut.