Pemekaran Papua
Dukung DOB, Tokoh Agama Ini Sebut Berdampak Positif dan Mesejahterakan Masyarakat
Salah satu tokoh agama dari suku Dani, Pendeta Nekies Kogoya mendukung wacana pemerintah terkait pemekaran Daerah Otonomi Baru
TRIBUN-PAPUA.COM,JAYAPURA- Salah satu tokoh agama dari suku Dani, Pendeta Nekies Kogoya mendukung wacana pemerintah terkait pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB)
Lelaki yang ditokohkan masyarakat suku Dani di Kampung Kaliharapan Nabire ini mengaku DOB akan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Sebagai Tokoh Masyarakat sangat mendukung sekali adanya Pemekaran DOB tersebut karena akan sangat membawa dampak perubahan bagi kami masyarakat kecil di tanah Papua ini,"kata Pendeta Nakies Kogoya melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (28/6/2022)
Baca juga: 10 Etalase E Katalog Lokal, Biro PBJ Provinsi Papua Imbau Masyarakat Daftarkan Produk
"Pembangunan dari segala bidang akan dirasakan sehingga kami Rakyat Papua akan menjadi lebih maju dan sejahtera lagi,” ujarnya.
Bagi dia, yang menolak DOB dilakukan oleh kelompok - kelompok yang tidak setuju pembangunan dan mensejahterakan masyarakat.
Ia mengimbau serta menyarakan kepada masyarakat suku Dani terutama yang bermukim di Wilayah Kampung Kali Harapan Nabire, tidak bergabung dalam aksi tersebut.
Baca juga: Bus Eks PON XX Sementara Tak Dipinjamkan untuk Acara Pengantin dan Rekreasi Jarak Jauh
“Masyarakat dan para Jemaat Gereja agar pada tanggal tersebut tidak boleh bergabung untuk ikut serta melakukan aksi penolakan DOB di Kabupaten Nabire. Sebab, jika ada insiden resiko kerugian adalah diri sendiri dan keluarga,"katanya.
Nakies mengaku sebagai pemuka agama, harus taat pada pemerintah apalagi jika ada kebijakan yang berdampak pada kesejahteraan.
“Saya taat dan setia pada NKRI yang mana saya buktikan dengan adanya bendera merah putih yang masih saya pasang pada depan rumah serta Gereja ini,"ujarnya.
Baca juga: Polisi Musanahkan 136,39 Gram Narkoba Jenis Sabu, Mansur: Dari Madura Diedarkan di Mimika
"Pemerintah Indonesia melalui Kabupaten Nabire agar memperhatikan masyarakat di sini, dari segi perekonomian karena umumnya sebagai petani,”katanya.
Dia menyebut, hingga kini pihaknya terus berupaya untuk melakukan koordinasi serta komunikasi dengan pihak keamanan untuk turut serta membantu dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan Kondusif di Kabupaten Nabire.
"Karena kami sadari bahwa masyarakat kami yang berada di Kampung Kaliharapan Nabire ini masih sering atau suka mengkonsumsi minuman beralkohol,"ujarnya.
Baca juga: Prabowo Teriak di Hadapan Prajurit: Tugas Tentara adalah Perang, Kejar dan Jangan Buang Waktu
Lanjut dia, mereka juga sering melakukan pemalangan jalan akibat dipengaruhi miras.
Nekies menambahkan, dalam kalender keamanan dan ketertiban Masyarakat di Papua pada 01 Juli diklaim sebagai hari HUT TPN / OPM.
"Saya pastikan bahwa masyarakat kami di Kampung Kaliharapan Nabire tidak akan melakukan aksi apapun yang dapat menimbulkan kerawanan Kamtibmas,"tambah dia.(*)