Rizieq Shihab Kantongi Kriteria Capres yang Bakal Didukung, Adakah Kemungkinan Dukung Prabowo Lagi?

TRIBUN-PAPUA.COM - Mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab disebut telah mengantongi kriteria calon presiden (capres) yang pantas dan tak pantas dapat dukungannya dalam Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar.

Kendati demikian, pihak Rizieq Shihab belum menyebut nama yang bakal mereka dukung.

Baca juga: Rizieq Shihab: Pembebasan Bersyarat Saya Bukan Pemberian Partai Politik atau Pejabat

"Kita concern pertama penistaan agama, kedua terkait pihak-pihak yang banyak menjual aset ke pihak luar, terus penegakan HAM. Jadi itu jadi catatan kita, itu jadi kriteria," ujar Aziz Yanuar.

Aziz juga menyinggung soal dukungan untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Ia mengatakan, Rizieq Shihab tak akan memberikan dukungan yang kuat terhadap pihak-pihak yang telah didukung di Pilpres sebelumnya namun malah menyimpang.

Namun, Aziz menegaskan pihaknya tetap menghormati keputusan Prabowo yang sudah masuk dalam kabinet Indonesia Maju.

"Pak Prabowo di kabinet tetap kita hormati. Kita tidak menganggap sesuatu yang harus kita perangi tapi itu sudah jadi catatan. Untuk Pak Prabowo tadi sudah dari nol lagi," ungkapnya.

Seperti diketahui, Rizieq Shihab memberikan dukungan kepada Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Dibebaskan, Ini Respons Ustaz di Kota Jayapura Papua

Tak akan Netral di Pilpres 2024

Dalam pilpres 2024, Aziz menyebut sikap politik Rizieq tidak akan netral meski peluang itu ada.

"Netral kan berarti enggak jalan. Kalau misalnya netral berarti jalannya menyeramkan. Tapi setiap kemungkinan itu ada, namun yang netral itu kecil," ucapnya.

Kendati demikian, Aziz mengatakan, eks pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut belum menentukan soal sikap politiknya soal pilpres 2024.

Terkait pendukungnya, Aziz menuturkan akan mengikuti komando dari Rizieq untuk Pilpres 2024.

"Komando jalan. Tapi komando saat ini baru itu. (Mendukung ke satu orang) belum ada," ujarnya.