Kekeringan di Lanny Jaya Papua
Mengenal Distrik Kuyawage di Lanny Jaya yang Sudah Terdampak Embun Beku 3 Kali
Ini profil Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, yang sejak awal Juni 2022 dilanda embun beku yang menyebabkan kekeringan di daerah tersebut.
Namun hingga ia dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, rencana tersebut belum terlaksana.
"Waktu itu kita pikir itu fenomena 20 tahunan, tapi ternyata baru tujuh tahun ini sudah terjadi lagi, mungkin karena perubahan iklim. Waktu 2015 kita sudah memikirkan bagaimana masyarakat Kuyawage memiliki lumbung pangan, tapi sampai sekarang belum jadi juga," kata dia.
Baca juga: Respons Bupati Lanny Jaya Papua Terkait Bencana di Kuyuwage: Kalau Ada Tanda Bencana Cepat Melapor
Rawan KKB
Sulitnya akses ke Kuyawage diperparah dengan faktor keamanan karena daerah tersebut merupakan wilayah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Purom Wenda.
Christian mengakui bahwa tidak ada pos keamanan di Kuyawage dan aparat keamanan sulit masuk ke wilayah tersebut.
Saat terjadi fenomenna embun beku pada 2015, aparat keamanan tidak bisa ikut menyalurkan bantuan karena dikhawatirkan justru mengancam keselamatan masyarakat sipil.
"Memang di 2015 itu tidak ada aparat yang ikut, kami jalan sama tokoh agama dan tokoh adat saja, harus sipil yang masuk ke sana," ungkapnya.
Faktor kemanusiaan, sambung Christian, yang menjadi faktor pemerintah tetap menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak fenomena embun beku walau wilayahnya rawan KKB.
"Kalau faktor kemanusiaan kita sudah tidak lihat dia KKB atau bukan," cetusnya.
Kerawanan Distrik Kuyawage juga diakui oleh Kapolres Lanny Jaya AKBP Umar Nasatekay.
Baca juga: BREAKING NEWS: 4 Warga Meninggal Kelaparan di Kuyuwage Lanny Jaya, 548 Orang Terdampak Cuaca Ekstrem
Menurut dia, situasi di Kuyawage membuat aparat keamanan tidak dapat ikut menyalurkan bantuan.
Mereka hanya dapat membantu pengamanan hingga titik terakhir kendaraan, yaitu di perbatasan antara Distrik Balingga dengan Kuyawage.
"Kami tidak bisa masuk ke sana, kami hanya antar sampai bukit Kuyawage saja," kata dia.
Hal serupa juga diakui Danrem 172/PWY Brigjen J.O. Sembiring.
Menurut dia, hingga saat ini aparat keamanan belum dapat mendirikan pos keamanan di Kuyawage karena kondisi geografisnya cukup sulit.