Kabar Duka
Kepala Kesbangpol Papua Barat Berpulang, Begini Sosok Baesara Wael di Mata Pimpinan OPD dan KNPI
Kepergian Baesara Wael meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan seprofesi hingga organisasi masyarakat di Papua Barat.
TRIBUN-PAPUA.COM - Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua Barat, Baesara Wael meninggal dunia.
Baesara Wael meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam, Bandung, Jawa Barat.
Informasi dihimpun TribunPapuaBarat.com, Baesara Wael tutup usia pada Senin (14/11/2022) sekira pukul 23.12 WIB atau Selasa (15/11/2022) pukul 01.12 WIT.
Baesara Wael adalah lulusan strata tiga (S3) terbaik ketika mengambil program studi ilmu administrasi publik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Hasanuddin Makassar.
Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan seprofesi hingga organisasi masyarakat di Papua Barat.
Baca juga: Kepala Kesbangpol Papua Barat Baesara Wael Meninggal di Bandung
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Papua Barat, Melkias Werinussa mengatakan, almarhumah adalah sosok pimpinan organisasi perangkat daerah yang loyal, ramah, sederhana, dan penuh tanggung jawab.
Mantan Wakil Wali Kota Sorong itu adalah pribadi yang memiliki wawasan luas dalam bidang pemerintahan.
"Beliau selalu menyelesaikan dengan baik. Salah satunya adalah menyelesaikan masalah penerimaan MRPB (Majelis Rakyat Papua Barat)," ujar Melkias Werinussa.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Otto Parorongan menuturkan, almarhumah Baesara Wael memiliki kepribadian yang sangat bersahaja, dan mudah diajak berkoordinasi dalam setiap urusan pemerintahan daerah.
"Kami berteman baik, kami sangat kehilangan. Kami ucapkan turut berduka cita," ujar Otto Parorongan lirih.
Meski bertarung melawan sakit yang diderita, almarhum tetap bekerja secara profesional.
Otto sempat menyarankan agar almarhum banyak beristirahat, karena sakit tersebut sudah cukup lama diderita.
"Tak banyak yang tahu beliau sakit. Dalam beberapa kesempatan, beliau menyampaikan secara pribadi," ungkap Otto Parorongan.
Beberapa bulan terakhir, kondisi kesehatan almarhum terganggu dan terpaksa menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Islam Bandung, Jawa Barat.
"Belakangan kondisi almarhum sudah tidak bisa lagi, sehingga harus jalani perawatan intensif," ucap Otto.
