ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkot Jayapura

Rakor Bencana Gempa Bumi: Pemkot Jayapura akan Bentuk Tim Terpadu Lintas Sektoral

Pemkot Jayapura menggelar rapat koordinasi siaga bencana gempa di Kantor Wali Kota Jayapura.

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribun-Papua.com/ Aldi
Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura bersama forkopimda dan instansi terkait melakukan rakor penanganan bencana gempa bumi yang dipimpin Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey di Aula Sian Soor, Kantor Wali Kota Jayapura, Entrop, Kamis (5/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura akan membentuk tim terpadu siaga bencana yang terdiri dari lintas sektoral terkait.

Hal itu disampaikan Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan bencana gempa bumi di Aula Sian Soor, Kantor Walikota, Entrop, Kamis (5/1/2023).

"Menyikapi kejadian gempa bumi yang terjadi secara beruntun di Kota Jayapura, maka hari ini kita mengadakan rapat koordinasi terkait langkah-langkah yang kita ambil menghadapi situasi ini," jelasnya.

Baca juga: Gempa di Kota Jayapura, Polisi Minta Warga Tetap tenang dan Tidak Termakan Hoaks

Frans mengatakan, rapat koordinasi tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan informasi yang jelas terkait perkembangan gempa bumi kepada masyarakat.

"Telah diputuskan dan disepakati bersama dalam rakor tadi, ada langkah-langkah yang diambil, salah satunya pembentukan tim terpadu siaga bencana serta penyediaan posko terpadu," jelas Frans.

Orang nomor satu di ibu kota Provinsi Papua itu menjelaskan, tim terpadu siaga bencana tersebut akan melibatkan lintas sektoral, termasuk pihak keamanan, BPBD dan BBMKG.

"Kemudian kami akan meningkatkan sosialisasi di berbagai media, terkait gejala-gejala atau tanda terjadinya Tsunami supaya masyarakat tidak termakan isu bohong," jelas Frans.

Baca juga: BMKG Catat 334 Gempa Guncang Jayapura dalam 3 Hari, 40 Dirasakan Masyarakat

Frans mengatakan, pihaknya akan melangsungkan sosialisasi terkait titik-titik rawan bencana di Kota Jayapura.

"Termasuk soal jalur evakuasi, dan lokasi penampungan apabila terjadi bencana," tandasnya.

Melalui rakor bencana gempa bumi itu, Frans menuturkan pihaknya akan sesegera mungkin melakukan apel kesiapsiagaan bencana, sekaligus simulasi bencana.

"Dalam jangka panjang atau berikutnya, kita akan menambah atau menyediakan sirine peringatan terjadinya tsunami atau bencana lainnya," sebutnya.

Selain itu, pihaknya bersepakat untuk membangun sistem komunikasi terpadu, yang berperan dalam memberikan informasi bencana langsung kepada masyarakat.

"Diharapkan bisa diterima oleh masyarakat dengan lebih cepat, akurat, dan tanpa diedit oleh siapapun, langsung dari institusi resmi," sambungnya.

Kemudian, dalam jangka panjang ke depan, Frans mengatakan pihaknya akan menyusun rencana kontinjensi gempa bumi.

Hal ini dirasa penting oleh pihaknya dalam rakor tersebut, sebab dengan melihat Kota Jayapura yang diguncang gempa berkali-kali untuk pertama kalinya dalam sejarah.

"Bahkan update terakhir sudah sampai 399 kali per detik ini, dan mungkin berpotensi akan terus bertambah aktivitas kegempaan yang ada," imbuhnya.

Baca juga: Gempa Guncang Jayapura, PT Telkom Pastikan Jaringan Internet Aman

Ia mengatakan pula sebagai bentuk penegasan, bahwasanya kejadian gempa bumi ini tidak ada yang mampu memprediksi kapan waktu persis kejadiannya dan lokasi tepatnya.

"Karena itu yang bisa kita lakukan adalah waspada dan siaga, dalam hal ini mencari tempat aman dan nyaman dengan membawa perlengkapan seperlunya," pungkas Frans.

Dirinya mengajak semuanya untuk berdoa kepada Tuhan, agar seluruh warga Jayapura terhindar dari bencana.

Terkait pelayanan publik, Frans memastikan berjalan normal dan dari penjelasan BBMKG memang fluktuatif, tetapi per hari ini Kamis, 5 Januari 2023 mulai menurun aktivitas kegempaan.

"Makanya kami tidak mengeluarkan status khusus, atau tanggap darurat karena belum memenuhi syarat, jadi kita hanya siaga dan waspada saja," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura, Yustus Rumakiek menegaskan sejauh ini tidak ada satupun alat canggih di dunia yang mampu mendeteksi waktu gempa terjadi dan kapan berakhir.

"Namun memang per hari ini memang sudah mulai menurun, tetapi kita belum bisa pastikan kapan gempa akan berakhir," sambungnya.

Baca juga: Gempa Bumi Susulan Bertubi-tubi, Ini Situasi Jaringan Internet di Kota Jayapura Menurut Telkom!

Namun pihaknya akan terus melakukan pemantauan, terkait gempa-gempa yang terjadi di Kota Jayapura, Papua.

"Struktur batuan memang kondisinya rapuh, sehingga dapat memicu bagaimana energi di dalam batuan tersebut ketika bergerak, maka sampai energi terserap habis baru kerapatan batuan rapuh dapat terisi," jelasnya.

Yustus mengatakan perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat, agar semuanya dapat teredukasi dan tidak mudah mempercayai berita-berita hoaks.

"Kami sampaikan, informasi mengenai gempa yang bukan bersumber dari BMKG maka jangan dijadikan sebagai suatu acuan untuk memicu keresahan kepada masyarakat, tetap pantau akun @infoBMKG," tandasnya.

Terakhir, ia mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama bersinergi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk memberikan informasi yang akurat.(*) 

 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved