ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pesawat Susi Air Terbakar

Akui Banyak Kelompok Klaim Sandera Pilot, Pengacara Susi Air: Tapi Kami Minta Bukti Foto Tak Dikirim

Kuasa Hukum Susi Air sebut banyaknya klaim penyanderaan pilot Kapten Philips Marthen memunculkan keraguan.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Pesawat milik Susi Air dengan seri SI 9368 dilaporkan dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi - Kuasa Hukum Susi Air sebut banyaknya klaim penyanderaan pilot Kapten Philips Marthen memunculkan keraguan. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Kuasa Hukum Susi Air, Donal Fariz mengatakan minimnya informasi yang diperoleh terkait kabar penyanderaan pilot Kapten Philips Marthen memunculkan keraguan apakah korban benar disandera atau tidak.

Donal Fariz menyebut pihaknya melihat ada kelompok-kelompok tertentu yang juga mengklaim menyandera Kapten Phillip.

Pihak maskapai Susi Air, kata Donal Fariz, menyerahkan kepada otoritas yang berwenang terkait pencarian dan penyelamatan Kapten Philips Marthen yang dikabarkan disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Baca juga: Belum akan Terjunkan Pasukan Elite TNI untuk Cari Pilot Susi Air, Ini Kata Panglima Yudo Margono

Pesawat Jenis PK- BVU milik maskapai Susi Air, yang mengangkut 10 orang penumpang, mendarat dengan mulus di Bandara Notohadinegoro, Jember, Jawa Timur, Sabtu (2/5/2015).
Pesawat Jenis PK- BVU milik maskapai Susi Air, yang mengangkut 10 orang penumpang, mendarat dengan mulus di Bandara Notohadinegoro, Jember, Jawa Timur, Sabtu (2/5/2015). ((KOMPAS.com/ Ahmad Winarno))

"Saat kami minta bukti foto tidak dikirim, ini menjadi tidak mudah mencari puzzle informasi yang berserakan,” ucapnya, Jumat (10/2/2023) dikutip dari Kompas.TV.

Lebih lanjut, Donal Fariz menyebut bahwa sejauh ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga pilot Kapten Phillips di Selandia Baru melalui konsulat kedutaan besar.

Ia juga mengungkapkan bahwa istri Kapten Philips merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Bali.

“Istri pilot Susi Air ini juga seorang WNI dan tinggal di Bali. Jadi komunikasi dengan keluarga berjalan,” ujar Donal Fariz,

Kapten Phillips yang merupakan warga negara Selandia Baru sudah bekerja di Susi Air selama 13 tahun dan enam tahun bekerja di daerah Papua.

Baca juga: Tim Gabungan TNI dan Polri Pencari Pilot Susi Air Terkendala Cuaca dan Hutan Papua yang Lebat

“Tidak sembarangan orang bisa menjadi kapten di Papua, orang-orang yang bisa terbang di daerah pegunungan memiliki standar tinggi dan sekolah khusus di Florida,” tutur Donal.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY dikabarkan hilang kontak sesaat setelah mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2/2022) lalu.

Pesawat itu hilang kontak pada pukul 06.17 WIT.

Dua jam berselang, Susi Air mendapati pemancar sinyal darurat atau Emergency Locator Transmitter (ELT) pesawat tersebut dalam posisi aktif pukul 09.12 WIB, kemudian direspons oleh perusahaan dengan kondisi darurat lewat pengiriman pesawat lain guna mengecek posisi pesawat.

Namun pesawat itu ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro.

Seluruh penumpang yang berjumlah lima orang dan pilot pesawat Susi Air tersebut tak ada di lokasi saat pesawat tersebut ditemukan.

Baca juga: KKB Kembali Sebar Hoaks dan Provokasi Mengenai Pilot Susi Air

Belum Bisa Dipastikan

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved